Mobil Boros BBM? Cek Kebiasaan Menyetirmu Yuk!

CakapCakap – Banyak orang yang mengeluh, karena mobilnya terasa sangat boros dalam konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Cakap People pun tentu pernah merasakan seperti itu. Apalagi, dengan kondisi saat ini di mana harga BBM terus mengalami kenaikan, ini tentu akan terasa memberatkan di kantong karena harus mengeluarkan dana ekstra untuk membayar konsumsi BBM mobil tersebut. Padahal, kondisi mobil yang lebih boros BBM itu juga dipengaruhi cara berkendara pengemudinya.

Menurut laman Detik.com, ada beberapa kebiasaan buruk dalam menyetir yang bisa membuat mobil jadi lebih boros BBM. Sering berkendara pada jam-jam sibuk, terutama bagi warga perkotaan juga berpengaruh pada mobil yang jadi lebih boros BBM, karena akan membuat terjebak dalam macet. Kondisi macet ini, selain membuat kamu lebih lama berkendara, juga membuat mobil lebih boros karena terpaksa harus sering menggunakan gigi satu yang butuh jauh lebih banyak konsumsi BBM.

Cara yang paling baik dalam mengemudi mobil adalah dalam kecepatan konstan, sehingga tak perlu terlalu sering menginjak dalam-dalam pedal gas hingga berkali, yang sebenarnya adalah kebiasaan buruk yang membuat mobil lebih boros. Ada pula pengendara mobil yang sering cuek dan tidak mau tahun dengan kondisi mobilnya, sehingga selalu membiarkannya mobil berjalan dalam kondisi ban yang kurang angin. Padahal makin rendah tekanan angin, maka makin banyak BBM yang dibutuhkan.

Dijelaskan pula pada laman Liputan6.com, pengendara mobil juga harus bisa menerapkan teknik eco driving untuk menghemat penggunaan BBM. Eco driving sendiri merupakan cara mengemudi yang bertujuan untuk konsumsi bahan bakar secara efisien, selain juga berperan untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Teknik ini adalah salah satu dari 3 keahlian mengemudi yang wajib dikuasai. Dua lainnya, defensive driving untuk keselamatan dan safety driving yang mengutamakan keamanan.

Menariknya lagi, dengan menerapkan teknik eco driving, membuat Cakap People juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Pasalnya, teknik ini akan membantu mengurangi sumbangan gas karbondioksida yang selama ini sudah menjadi sumber emisi karbon terbesar nomor tiga di dunia. [ED/RM]