Bisa dibilang banyak yang mampu mengemudikan mobil dengan baik, tapi kebanyakan dari mereka bisa mengemudikan mobil dengan belajar otodidak. Ini yang menyebabkan banyak kesalahan-kesalahan pengemudi yang menjadi kebiasaan dan terlihat wajar. Bahkan kesalahan itu diajarkan kembali turun temurun karena dianggap nggak ada bahaya yang berarti bagi keselamatan berkendara. Tapi faktanya, beberapa kesalahan bukan menimpa pengemudinya, tapi mempercepat kerusakan dan mengurangi komponen di mobil. Ini berlaku bagi pengemudi mobil manual karena penggunaan transmisi yang lebih ribet ketimbang mobil matic. Yuk cari tahu kesalahannya biar bisa segera diluruskan.
1. Setengah kopling untuk berhenti di tanjakan
Pengemudi mobil manual sering menahan kopling saat berada di tanjakan. Hal ini dianggap lebih fleksibel dan praktis ketimbang memindahkan gigi ke posisi netral dan menggunakan rem tangan. Menahan laju mobil dengan setengah kopling bisa bikin kampas kopling cepat habis karena beban kendaraan sepenuhnya ditanggung oleh gigitan kampas kopling.
2. Kaki berada di pedal kopling
Pengemudi manual harus selalu sigap dengan pedal kopling saat berkendara karena menuntut perpindahan gigi yang halus dan cepat saat mobil melaju. Alhasil banyak pengguna yang meletakkan kaki di pedal kopling. Ini akan membuat kopling tertahan setengah meskipun pengemudi nggak merasa menekannya. Kalo berjalan sambil menekan tuas kopling, bisa-bisa kampas kopling cepat aus.
3. Berhenti dengan kondisi masuk gigi
Kesalahan ini sering dilakukan di area perkotaan dengan jalanan yang cukup ramai dan perlintasan lampu merah yang cepat. Pengemudi menahan gigi saat berhenti di lampu merah ketimbang mengembalikannya ke posisi netral. Ini akan membuat komponen transmisi cepat rusak karena berhenti dengan menahan kopling beberapa lama hingga kemudian melaju lagi.
4. Mati dalam keadaan masuk gigi
Ini yang sering diabaikan oleh pengemudi mobil manual, nggak mengembalikan gigi ke posisi normal saat mematikan kendaraan. Akibatnya mobil akan meloncat saat dihidupkan dan lupa mengembalikannya ke posisi netral. Ini akan berbahaya kalo di depan ada mobil parkir atau orang lain.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Makin Ditinggalkan! Ternyata Ini 4 Alasan Mobil Manual Tak Lagi Booming | Cakap Cakap