Yanita Nurhasanah
Siapa yang tak kenal dengan Candi Borobudur? Bahkan keindahannya telah terdengar hingga seluruh dunia. Candi Borobudur hampir tak pernah sepi pengunjung. Mulai dari wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara. Candi yang indah nan megah tersebut ternyata juga memiliki nilai-nilai budaya yang snagat menyentuh. Mulai dari tiap susun bangunannya hingga masyarakat setempat yang berada di sekitar Candi.
Hanya saja antara dulu dan sekarang pasti cara pandangnya berbeda. Terlebih saat ini generasi muda merupakan sosok generasi milenial yang pemikirannya jauh berbeda dengan generasi zaman dahulu.
Hal itulah yang kemudian membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sub-Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia guna mengadakan sebuah workshop. Workshop tersebut mengusung tema “Borobudur dalam Potret Lansekap Budaya”. Acara tersebut dilangsungkan untuk mengapresiasi datangnya Hari Warisan Dunia 2018.
Acara tersebut wajib dilakukan karena generasi muda perlu disadarkan terkait keanekaragaman warisan guna melindungi serta melestarikan warisan budaya kita. Workshop tersebut dilakukan di Balai Konservasi Borobudur serta Galeri Komunitas. Acara penting yang melibatkan generasi muda tersebut juga mengangkat kepentingan dari penyebaran pengetahuan antar generasi saat memahami Candi Borobudur yang merupakan salah satu warisan budaya.
Hal tersebut tentu saja dirasa perlu. Terlebih meninjau perkembangan atas dinamika di masyarakat. Kini kehidupan semakin modern, apalagi saat para generasi muda kian tumbuh di tengah masyarakat. Maka sudah kewajiban kita untuk memperkenalkan para generasi muda dengan warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa ini.
Workshop tersebut dilakukan selama 2 hari. Jumlah peserta yang hadir pun terbilang berlimpah, yakni sekitar 40 peserta yang berasal dari berbagai profesi dan latar pendidikan. Tentunya mereka juga berasal dari wilayah-wilayah yang berbeda. Peserta pun diajak secara langsung untuk bersentuhan dan merasakan hubungan antara sosial serta budaya terhadap hadirnya Candi Borobudur.
Peserta terbagi dalam 5 rute. Mereka menapaki tiap elemen, diawali dari situs, Balai Ekonomi Desa, wisata berbau komunitas, kesenian komunitas, aneka hotel yang letaknya di sekitar Candi, serta ditunjukkan kebijakan pemerintah terkait kunjungan ke lembaga tersebut. Wah, tentu saja acara tersebut cukup edukatif bukan? Terlebih melalui acara seperti itu, kita para generasi muda akan diperkenalkan lebih dekat lagi dengan budaya milik bangsa sendiri.
