CakapCakap – Hamil merupakan salah satu fenomena yang paling ditunggu-tunggu oleh wanita yang sudah menikah. Ketika sedang hamil, umumnya wanita akan mulai menebak-nebak jenis kelamin sang jabang bayi. Biasanya, pertanyaan tersebut baru akan terjawab saat kehamilan sudah memasuki usia 16 hingga 28 minggu. Baru saat itu spekulasi tentang jenis kelamin bayi bisa terjawab Cakap People.
Umumnya, cara terbaik untuk dapat mengetahui jenis kelamin jabang bayi ialah dengan menjalani beberapa kegiatan seperti tes amniosentesis, USG, tes DNA darah ibu, hingga melakukan pemeriksaan vili korionik atau di area jaringan plasenta yang terdapat DNA bayi. Tetapi, ada cara lain yang bisa kamu lakukan guna memprediksi jenis kelamin janin. Ingin tahu caranya? Berikut daftarnya!
1. Pakai bawang putih
Meskipun tak ada data ilmiah yang menunjukkan perihal uji berikut, namun kamu dapat mencobanya guna menyingkirkan rasa penasaran. Caranya cukup mudah, yakni dengan mengonsumsi bawang putih. Apabila ada aroma khas bawang di kulit secara seketika, maka anak kamu laki-laki. Tetapi, jika bau baru keluar setelah selang beberapa hari berlalu, maka kamu mungkin memiliki anak perempuan.
2. Kalender China
Biasanya hasil perhitungan menggunakan kalender China ini 90% akurat. Nantinya usia kehamilan kamu dan bulan hamil akan dihitung sesuai dengan kalender China. Kamu dapat mencoba menghitungnya sendiri.
3. Mencampur urine dan drano
Drano merupakan cairan utnuk membasmi kuman. Namun, kamu bisa menggunakannya untuk memprediksi kelamin janin yang kamu kandung. Caranya mudah, yakni dengan mencampurkan drano dengan urine di pagi hari dalam wadah toples kaca. Kamu harus memperhatikan reaksi kimia yang muncul berasap. Apabila warnanya coklat, maka itu adalah anak laki-laki. Tetapi jika tak berubah, maka itu adalah anak perempuan. Tetapi, terkadang campuran bahan tersebut dapat berubah jadi warna biru atau kuning. Sebab merupakan campuran bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, wanita hamil harus menghindari reaksi kimia tersebut.
4. Kubis merah
Pertama, potong kubis merah dalam ukuran kecil, lantas masukkan ke mangkuk. Kemudian masukkan air mendidih hingga kubis terendam sempurna. Tunggu hingga 10 menit. Baru tuangkan airnya ke gelas transparan. Lalu berikan beberapa tetes urine. Apabila warna berubah jadi ungu maka anak kamu laki-laki, jika warnanya pink maka bayi kamu perempuan.
5. Baking soda
Kamu memerlukan urine dan cangkir yang transparan. Masukkan urine dalam cangkir tersebut lalu tambahkan 2 sendok baking soda. Jika campuran tersebut mendesis bagai soda, maka kamu akan punya bayi laki-laki. Jika tak berdesis maka besar kemungkinan bayi itu perempuan.
6. Menggunakan cincin
Biasanya uji berikut sering dilakukan oleh gadis muda yang diperoleh dari nenek mereka. Kamu perlu mengikat cincin menggunakan tali. Lantas, gantungkan cincin tersebut di atas perut serta minta seseorang guna memegangnya atau kamu pegang sendiri. Apabila cincin tersebut bergerak ke kedua arah maka itu artinya anak laki-laki. Namun jika cincin berputar melingkar itu adalah bayi perempuan. Tetapi ini bukanlah cara ilmiah.
7. Mengalami morning sickness yang parah
Menurut sebuah studi menjelaskan, jika umumnya wanita yang mengalami morning sickness terlalu parah akan cenderung melahirkan bayi perempuan. Hal tersebut dikarenakan hormon kehamilan penyebab morning sickness lebih tinggi pada ibu yang hamil anak perempuan.
8. Lewat jerawat
Menurut mitos, jika kamu mengandung bayi perempuan maka kecantikan akan berpindah ke janin. Sehingga, selama mengandung kamu akan tampak lebih kusam, berjerawat hingga punya bopeng. Namun, apabila kamu punya bayi laki-laki maka wajah akan terlihat lebih halus.
Beberapa langkah di atas ada yang menggunakan metode ilmiah namun terdapat pula serangkaian langkah yang percaya pada cara tradisional. Namun, untuk lebih memastikan hasilnya agaknya Cakap People harus menunggu usia kehamilan 4 sampai 5 minggu. Baru dokter dapat melakukan beberapa tes seperti USG dan lainnya.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Ingin Miliki Kulit Ketiak Cerah? Ini Tipsnya! | Cakap Cakap