CakapCakap – Gunungkidul, Yogyakarta merupakan salah satu wilayah wisata yang bisa kamu pilih guna menghabiskan waktu liburan tahun ini. Sebab di sana terdapat aneka obyek wisata yang sangat terkenal dan indah. Selain punya destinasi wisata, Gunungkidul juga memiliki aneka ragam kuliner yang khas dan unik Cakap People.
Salah satunya ialah kuliner ulat dan kepompong jati. Tempat tersebut memang memiliki pohon jati yang terbilang banyak. Sehingga banyak dikaruniai oleh ulat beserta kepompong jati. Masyarakat di sana pun memanfaatkan hewan tersebut guna dikonsumsi. Bahkan di pasar-pasar tradisional pun marak dijual menu kuliner unik bertajuk ulat dan kepompong jati. Ingin tahu seperti apa? Berikut ulasannya!
Cara mengolah
Ingin tahu bagaimana cara mengolah ulat dan kepompong jati supaya bisa menjadi olahan yang lezat? Biasanya pasca dibersihkan, ulat serta kepompong akan dimasak dengan cara digoreng. Bumbu yang diperlukan berupa garam serta bawang putih. Sedangkan jika kamu ingin memasaknya dengan cara direbus, maka dapat diolah dengan bumbu bacem kemudian baru digoreng. Bagi kamu yang belum pernah sama sekali mencicipi olahan dari ulat dan kepompong jati ini dianjurkan untuk mencicipinya sedikit terlebih dahulu.
Sebab bagi sebagian orang yang tak cocok dapat mengalami alergi. Biasanya warga sekitar akan mencari kepompong di antara lipatan daun jati. Caranya dengan membuka bagian lipatan dari daun jati yang sudah mengering. Kemudian dibuka bolak balik, dibuka dan tutup lalu diambil dan dimasukkan dalam wadah yang terbuat dari bahan plastik.
Harga kepompong jati
Sebenarnya tidak hanya ulat dan kepompong jati saja yang dapat dikonsumsi. Melainkan ulat trembesi pun juga bisa disantap. Hanya saja di Gunungkidul jumlah pohon trembesi tak sebanyak dari populasi pohon jati. Beberapa waktu yang lalu harga kepompong jati sempat melambung tinggi, yakni mencapai Rp 100.000 sampai Rp 120.000 untuk tiap kilonya. Tetapi untuk saat ini harganya terbilang turun lantaran banyak masyarakat yang menjual kepompong jati. Kira-kira harganya turun jadi Rp 60.000 tiap kilogramnya. Namun itu pun diberikan campuran ulat juga. Nah, apa kamu ingin mencoba membelinya?
Sebenarnya serangga merupakan salah satu sumber protein yang bisa dimanfaatkan guna membasmi masalah kurang gizi Cakap People. Serangga jenis tersebut sebenarnya bukanlah hama, sebab ia akan muncul saat musim semi saja. Proses metamorfosis ulat jati pun terbilang menarik, yakni diawali dari telur, kemudian berubah jadi larva, pupa, imago lalu jadi kupu-kupu dengan warna kuning.