Riza Dian Kurnia
Setiap daerah pasti memiliki ciri khas kuliner tersendiri. Begitu juga dengan kota Barru, Sulawesi Selatan yang sangat khas dengan citarasa kue apang-nya. Kue ini terbuat dari beras dan gula merah yang dibentuk menjadi kue berukuran besar.
Kue tradisional kota Barru ini sudah ada sejak jaman dulu dan diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang. Kebanyakan kue apang dijual di pasar induk Mattirowalie kota Barru.
Ibu Nurlina, salah satu penjual kue apang, mengaku sudah berjualan Apang hampir 10 tahun lamanya. Beliau menyatakan bahwa kue apang buatannya tidak hanya dijual di hari biasa saja di pasar, namun beliau juga menerima pesanan untuk tradisi ke 15 puasa Ramadhan dimana hampir seluruh masyarakat Barru akan memakan Apang sebagai wujud semangat dan bersyukur lantaran bulan Ramadhan sudah dilalui setengahnya.
Ibu Nurlina juga mengatakan bahwa memasak apang cukup mudah. Cukup dengan menghaluskan beras putih lalu mencampurkannya dengan gula merah dan bubuk pengembang, kemudian mengukusnya selama kurang lebih 15 menit.
Yang mengejutkan, Ibu Nurlina tiap harinya membuat 1000 kue apang dan selalu laris terjual tanpa sisa. Dan khusus bulan Ramadhan, jumlah pesanan bisa lebih dari itu lantaran banyak pesanan dari masjid.
Menurut beliau, citarasa kue apang sulit tergantikan oleh kue modern sehingga meskipun tidak ada inovasi, kue apang tetap laris dan disukai masyarakat. Selama 10 tahun lamanya, Ibu Nurlina tetap bertahan dengan bisnis ini lantaran hasilnya yang menjanjikan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
