CakapCakap – Cakap People! Legenda Namazu, ikan lele yang dipercaya menjadi penyebab gempa bumi di Jepang ini menjadi salah satu mitologi rakyat terkenal. Namazu atau onamazu adalah ikan lele raksasa yang ada di dalam seni dan sastra Jepang tahun 1400-an.
Berdasarkan mitos populer, Namazu hidup di dalam perut bumi. Mereka berenang di dasar laut dan menyebabkan tsunami dan gempa bumi akibat kibasan ekornya. Masyarakat Jepang sering mengaitkan gempa bumi di negara itu dengan legenda Namazu.
Melansir World History, legenda Namazu, ikan lele penyebab gempa bumi di Jepang memiliki tubuh besar dan kuat. Setiap kali ikan lele itu bergerak, gempa bumi akan terjadi di permukaan. Masyarakat Jepang menggambarkan Namazu sebagai makhluk yang menciptakan kekacauan dan kerusakan.
Untuk menjaga kestabilan dataran Jepang, Namazu dijaga oleh dewa petir yakni Takemikazuchi-no-mikoto (Kashima Daimyojin) di Kuil Kashima. Dewa Kashima mengaitkan kepala Namazu dengan batu besar kaname-ishi untuk membatasi geraknya.
Ujung batu masif setinggi 15 cm yang masih menonjol menembus permukaan bumi ini dapat dilihat di kuil Kashima Hitachi, di timur laut Tokyo.
Sampai kemudian muncul pepatah populer yang mengatakan “Bahkan jika bumi bergerak, jangan takut, karena Kashima kami (roh) memegang kaname-ishi di tempat”.
Sebuah legenda menceritakan Tokugawa Mitsukuni (1628-1700 M) mencoba menggali batu kaname-ishi dan melihat seberapa dalamnya.
Tetapi dia menyerah setelah tujuh hari menggali dan setelah melanjutkannya dia masih tidak menemukan bagian dasar batu tersebut.
Legenda Namazu tidak selalu identik dengan kehancuran dan keputusasaan. Namazu juga memiliki sisi positif sebagai lambang pembaharuan dunia (yonaoshi) bagi orang kasta bawah.
Filosofi ini mulai terkenal setelah serangkaian gempa terjadi pada Periode Edo (1600-1868 M). Dengan adanya gempa, orang kasta teratas kehilangan harta bendanya dan menjadi miskin.