Tahu, nggak, sih, gaes, kalau hampir 90 persen sutera yang ada di Nusantara diproduksi oleh saudara-saudara kita di Sulawesi Selatan? Tepatnya, di daerah Soppeng, Wajo dan Enrekang. Dari ketiga daerah ini, Kabupaten Soppeng lah yang paling dikenal sebagai produsen benang sutera alam berkualitas. Sayang sekali kalau kamu belum tahu, yah. Padahal, saking terkenalnya sutera buatan Soppeng, Presiden Soeharto bahkan dua kali berkunjung ke Kabupaten Soppeng di tahun 1972 untuk meresmikan Stasiun Persuteraan Alam. Institusi tersebut sekarang lebih dikenal sebagai Pusat Sutera Alam Ta’juncu yang dikelola oleh Perum Perhutani, gaes.
For your information, ya, gaes, usaha pembuatan sutera alam bukan hal baru, lho, di Soppeng. Sejak tahun 1950 sudah banyak warga yang mengusahakan produksi benang dan kain sutera. Profesi ini bahkan sempat menjadi profesi utama saudara-saudara kita di Soppeng dan mencapai hits-nya di tahun 1960 dengan didaulat sebagai produsen benang sutera terbesar di Indonesia. Keren, kan?
Ini harusnya jadi kabar baik buat kamu, gaes. Paling tidak, kamu gak perlu minder sama kualitas bangsa sendiri. Maklum, belakangan ini produksi sutera nasional anjlok sehingga banyak yang impor. Padahal, ya, Nusantara sempat bertengger di posisi 9 sebagai produsen kain sutera dunia! Wah, kenapa, ya?
Setelah ditelusuri, ternyata itu karena produksi bibit ulat sutera lokal cenderung menurun dari segi kualitas maupun kuantitas gara-gara faktor iklim yang tak menentu. Untungnya, belakangan ini saudara-saudara kita di Kabupaten Soppeng berhasil mendapat ijin untuk mengimpor bibit unggul ulat sutera dari Cina pertengahan Agustus 2017 lalu. Ini masih mending, kan, ketimbang mengimpor suteranya.
Rugi banget, ya, kalau industri benang dan kain sutera nasional tak bisa tumbuh lagi. Sebenarnya enggak sulit, kok, buat ngembangin industri yang satu ini. Enggak butuh waktu lama buat produksi benang sutera, kok. Hanya butuh 28 hari, mulai dari pembibitan telur ulat sutera hingga pemintalan benang. Sayangnya, meski tergolong sederhana, petani sutera binaan Perum Perhutani di Soppeng hanya bisa memproduksi kurang dari 100 kg benang sutera per bulan.****