in ,

Lapa-Lapa, Si Gurih yang Ngenyangin

Satu lagi makanan khas dari daerah Buton, Sulawesi Tenggara, gaes. Namanya lapa-lapa. Unik, ya, namanya. Hampir semua etnis alias kelompok masyarakat yang ada di Sulawesi Tenggara tahu banget sama yang satu ini, dan penyebutannya pun sama. So, kalau kamu ada di daerah etnis Tolaki, Mekongga, Muna, Ereke, Wawonii, Morunene dan Wakatobi, gak perlu bingung dan salah paham, gaes. Mereka tahu banget gimana itu lapa-lapa dan cara membuatnya.

Sekilas tampilan lapa-lapa mirip lontong, lho. Bedanya? Lumayan banyak, sih. Kalau lontong, kan, dibuat dari nasi yang ditanak dalam daun pisang, tuh. Nah, kalau lapa-lapa proses membuatnya lumayan panjang meski tergolong sederhana juga. Pertama, beras dimasak bareng santan kelapa. Eit, masaknya jangan sampai matang, lho, yah. Sewaktu masih jadi nasi aron alias nasi belum terlalu matang dan sedikit terasa berasnya, segera bungkus dengan daun kelapa alias janur. Masukin ke daun kelapanya jangan buru-buru. Tunggu agak dingin dikit, gitu.

Lapa lapa yang ngangenin via azzamaviero.com

Nah, pas dingin, baru dibungkus dengan daun kelapa dan diikat dengan tali dari daun pisang. Ingat, ya, masukin ke daun kelapanya harus padat banget. Jangan sampai ada ruang kosong yang gak terisi. Habis itu panasin lagi hingga matang. Kurang lebih 1 jam.

Itu kalau kamu mau repot-repot masak, gaes. Belakangan ini memang agak susah, lho, gaes, buat dapetin lapa-lapa. Maklum, menu ini paling banyak dipake kalau ada hajatan atau keperluan adat. So, kalau kamu beruntung banget, nih, bisa ngrasain lapa-lapa sewaktu ada di Buton.

Buton memang luar biasa, gaes. Selain dikenal banget berkat wisata pantai dan wisata sejarahnya semacam benteng, makam, dan lain-lainnya, wilayah ini kaya banget akan aneka menu kuliner tradisional yang masih eksis dan bertahan hingga sekarang.

Back to lapa-lapa, cara makannya gampang, kok. Orang di Buton biasa memakan lapa-lapa tanpa lauk apapun atau dengan menggunakan sate daging, opor ayam atau bahkan ikan asin. Yang pasti, lapa-lapa gurih banget dan ngenyangin, gaes. Bisa jadi pengganti makan siang ketika kamu berkelana menikmati pesona wisata Buton atau jadi bekal perjalanan kamu kalau sedang nikmati destinasi wisata alam yang ekstrim di sana.****

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jus Patikala, Herbal dari Kolaka yang Bikin Tenggorokan Kamu Nyess!

Bukit Wantiro, Tempat yang Pas Buat Nyatain Cinta Kamu