CakapCakap – Cakap People! Ketika memasuki usia 40 tahun, beberapa perubahan di tubuh biasanya akan mulai terasa dan terlihat. Hormon-hormon, massa otot, hingga energi mulai mengalami penurunan. Agar bisa menua dengan sehat, ada beberapa kebiasaan yang perlu dihindari setelah pria memasuki rentang usia ini.
Menurut beberapa ahli, setidaknya ada tujuh kebiasaan yang perlu dijauhi oleh pria yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas. Berikut ini adalah ketujuh kebiasaan tersebut, seperti dilansir EatThis, Jumat, 1 Juli 2022.
Mengabaikan Perawatan Diri
Direktur Medis Wimpole Clinic, Dr Michael May, mengungkapkan bahwa setiap orang perlu memprioritaskan perawatan diri terlepas dari berapa pun usianya. Perawatan diri tak hanya dapat membuat pria tampak awet muda dan rapi, tetapi juga bisa membantu mencegah beberapa risiko penyakit serta infeksi.
Beberapa kebiasaan yang dianjurkan adalah menjaga kuku agar tidak tumbuh terlalu panjang dan rajin mencuci, mencukur, atau melembapkan rambut, kumis, serta janggut. Hal ini tetap perlu diperhatikan meski pertumbuhan rambut pria di rentang usia ini mulai menipis.
“Untuk menghindari rambut tumbuh ke dalam, ketombe, dan bau,” ungkap Dr May.
Melewatkan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Kepala ahli bedah dari bariatric Journal, Dr Hector Perez, menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, terutama seiring dengan semakin bertambahnya usia. Hal ini sering terabaikan karena banyak pria merasa kondisi tubuhnya masih cukup sehat. Pemeriksaan kesehatan rutin bisa membantu menemukan adanya potensi masalah kesehatan lebih dini, sebelum masalah tersebut menjadi serius.
Membiarkan Stres
Kondisi stres yang tak terkelola dengan baik bisa memberikan dampak buruk, baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk mengelola stres dengan baik. Beberapa di antara cara tersebut adalah meditasi, yoga, atau hanya sekedar relaksasi.
Kurang Tidur
Mendapatkan tidur yang cukup juga memainkan peran penting bagi kesehatan. Sayangnya, hal ini cukup sering terabaikan karena berbagai faktor. Upayakan untuk mendapatkan tidur sebanyak 7-8 jam per malam.
Tidak Menjaga Kadar Testosteron
Penurunan kadar testosteron pada pria kerap berkaitan dengan beberapa masalah, seperti penurunan massa mineral, penurunan massa otot dan kekuatan otot, disfungsi ereksi, penurunan libido, depresi, hingga diabetes. Di sisi lain, penurunan testosteron terkait usia biasanya tak memunculkan gejala sehingga jarang disadari. Tes pemeriksaan darah tahunan dapat membantu pria mengetahui kondisi kadar testosteronnya.
Fleksibilitas Otot dan Sendi tak Dijaga
Meski usia bertambah, fleksibilitas otot dan sendi tetap perlu dijaga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan peregangan secara rutin. Otot dan sendi yang fleksibel bisa bermanfaat dalam menjaga stabilitas postur, keseimbangan, rehabilitasi cedera, meningkatkan rentang gerakan, dan mencegah cedera.
Berat Badan Berlebih
Kegemukan merupakan kondisi yang cukup umum ditemukan pada pria berusia 40 tahun ke atas. Kondisi ini sebenarnya dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, hingga penyakit kardiovaskular. Kegemukan juga bisa memicu masalah seperti osteoarthritis, encok, apnea tidur, penyakit Alzheimer, serta beberapa jenis kanker.
Oleh karena itu, pria dianjurkan untuk menjaga berat badannya tetap dalam indeks massa tubuh yang normal. Selain itu, penting juga menjaga agar lingkar pinggangnya tak melebihi 100 cm.