Laras Risa
Sebuah tembakan yang mengagetkan warga di Makassar. Sebuah butir peluru yang tidak tau asalnya dari mana, tiba-tiba ditemukan di rumah warga kecamatan Bontoala. Peluru tersebut menembus atap rumah dan peluru tersebut ditemukan di dalam kamar milik Hanida yang berumur 40 tahun, yang beralamat di Jalan Sembilan, pada hari Kamis (08/03/2018) terjadi sekitar pukul 09.48 WITA.
Sering terjadi bentrokan antara warga dan polisi di Makassar membuat banyak warga yang memiliki senjata api untuk perlindungan. Bahkan banyak yang membuat senjata rakitan dan berani menjualnya ke pasaran. Sungguh kejadian yang perlu diwaspadai. Mengingat memiliki senjata api harus mempunyai keterampilan menembak yang bagus.
Kejadian peluru nyasar itu pun membuat warga merasa tidak aman, mereka merasa takut kalau tiba-tiba ada peluru nyasar ditubuhnya. Peluru nyasar kalau mengenai orang dapat mengakibatkan kematian.
Beruntung kejadian yang terjadi di kediaman Hanida di jalan Sembilan tidak ada yang mengenai korban. Pada waktu kejadian itu untungnya tidak ada seorang pun di dalam rumah. Lain lagi kalau pada waktu kejadian ada seseorang di kamar, peluru itu bisa melukai korban.
“Kebetulan kamar kosong, pemilik rumah baru datang ke rumah sekitar pukul 09.00 dan langsung naik ke kamar lantai dua. Di kamar kami melihat ada peluru baru yang melewati plafon kamar hingga bocor,” ungkap Hanida.
Pihak kepolisian Bontoala pun langsung terjun untuk mengamankan lokasi kejadian dan barang bukti untuk di selidiki siapa pemiliknya. Pihak kepolisian pun mengarahkan pelapor untuk membuat laporan secara tertulis biar polisi bisa melanjutkan ke penyelidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian belum bisa memastikan jenis peluru apa dan jenis senjata apa yang di gunakan, tetapi yang terpenting ucap syukur dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, ungkap Kanit Reskim Polsek Bontoala, Iptu S Ahmad.
Semoga kejadian peluru nyasar tidak lagi terjadi di Makassar, biar warga hidup secara aman dan damai. Segala persoalan dapat diselesaikan dengan kepala dingin tanpa harus dengan mengangkat senjata dan menimbulkan berjatuhnya korban.
