CakapCakap – Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kerusakan yang tak bisa dipulihkan jika tidak ditangani. Mengetahui gejala yang harus diwaspadai bisa menjadi langkah awal dalam mengidentifikasi kondisi kesehatan terkait.
Defisiensi vitamin B12 rupanya dapat ditandai dengan sensasi tertentu di tangan dan kaki. Apa saja gejalanya?
“Tidak ada keraguan bahwa Anda telah mendengar tentang konsep suplemen yang selalu menjadi tren, dengan influencer yang tak ada habisnya membombardir Anda dengan iklan dan sponsor vitamin dan suplemen,” kata Dr Ioannis Liakas, Direktur Medis di Vie Aesthetics.
Tapi bagaimana seseorang bisa tahu jika tubuhnya kekurangan vitamin tersebut? Liakas membagikan tanda-tanda yang bisa menunjukan tingkat nutrisi rendah.
Harvard Medical School menyebut tanda atau gejalanya bisa dimulai secara diam-diam sampai menimbulkan masalah serius. Laman kesehatan tersebut menggambarkan studi kasus seorang pria berusia 62 tahun yang mengalami kesemutan, kesulitan berjalan, nyeri sendi parah, sesak napas, hingga kulit menguning. Semua ini dipicu oleh kurangnya B12 dalam waktu dua bulan.
“Seperti dalam kasus pria tersebut, satu tanda peringatan kekurangan vitamin B12 adalah mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki,” jelas dr Liakas.
Harvard Medical School menjelaskan tanda ini bisa muncul sebagai sensasi “aneh” di tangan dan kaki, mungkin seperti mati rasa atau kesemutan. NHS menjelaskan istilah resmi untuk gejala ini adalah paresthesia, juga dikenal sebagai pin and needles.
Layanan kesehatan menyatakan bahwa kesemutan terasa seperti ditusuk-tusuk, mati rasa pada kulit. Kondisi itu terjadi ketika suplai darah ke saraf terputus. Ini biasanya dirasakan ketika duduk atau tidur dan hanya berlangsung beberapa menit.
Selain di tangan dan kaki, keluhan tersebut juga bisa muncul di lengan dan kaki. Umumnya, defisiensi vitamin B12 dapat berkembang secara lambat, hanya menunjukkan gejala yang muncul dengan bertahap. Namun, dalam beberapa kasus, permulaannya bisa cepat.
“Mengingat serangkaian gejala yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, kondisi ini dapat diabaikan atau dikacaukan dengan hal lain,” catat Harvard Medical School.
Karena pin and needles bukan satu-satunya gejala dari kondisi ini, dr Liakas menambahkan tanda-tanda lain dari kekurangan B12, seperti dikutip dari Express.co.uk, Jumat, 27 Mei 2022.
– Lelah dan lesu
– Lemah
– Kehilangan selera makan
– Penurunan berat badan
– Masalah keseimbangan
– Ingatan buruk
– Sakit pada mulut atau lidah
– Ulkus mulut.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan sistem peredaran darah. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik, suatu kondisi di mana sumsum tulang menghasilkan sel darah merah besar berbentuk tidak normal dan enggan berfungsi dengan baik.
Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut atau tidak dapat diubah, NHS menekankan pentingnya segera menemui dokter jika mengalami gejala defisiensi B12. Semakin lama kondisinya tidak diobati, kian tinggi pula kemungkinan kerusakan permanen.
Kabar baiknya, ada banyak pilihan yang dapat mengatasi kekurangan dan mengisi kembali level tersebut dalam tubuh. Salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan kadar vitamin B adalah dengan membuat perubahan tertentu dalam konsumsi makanan sehari-hari.
Dengan memiliki pola makan yang menggabungkan daging, biji-bijian, buah-buahan serta sayuran, itu dapat memastikan keseimbangan baik dan sehat dalam gaya hidup kita. Jika tidak bisa makan daging, telur, atau susu, seseorang masih bisa mendapatkan vitamin B12 dari makanan yang diperkaya atau ragi nutrisi untuk membantu melawan kekurangan tersebut.
“Bagi banyak orang, mengonsumsi suplemen oral mungkin merupakan cara terbaik untuk memastikan asupan yang cukup, mudah dan tidak memerlukan banyak usaha dan waktu dalam gaya hidup kita yang sibuk,” ujarnya.