CakapCakap – Cakap People! KRI Sultan Hasanuddin-366 resmi menjadi bagian dari pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon. Kapal Laut ini akan berada di bawah Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-L/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon).
TEMPO melaporkan bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Beirut, Lebanon, menjelaskan pada Jumat, 20 Desember 2019 waktu setempat, dilakukan upacara Transfer Of Authority (TOA) atau serah terima tugas dan tanggung jawab penjaga perdamaian dari Satgas Maritim TNI XXVIII-K/Unifil kepada Satgas Maritim TNI XXVIII-L KRI Sutan Hasanuddindi Beirut, Lebanon.
Serah terima tugas dan tanggung jawab penjaga perdamaian dilaksanakan secara simbolis dari Komandan Satgas MTF TNI Kongan XXVIII-K/Unifil Cecep Hidayat kepada Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-L/Unifil Ludfi, dihadapan Maritime Task Force Commander. Serah terima berupa penyerahan Pataka bendera PBB.
Dalam sambutannya, MTF Commander Rear Admiral Eduardo Augusto Wieland mengatakan pasukan penjaga perdamaian Indonesia selalu bisa menjalankan tugas dengan baik dan mengapresiasi pemerintah Indonesia yang berperan aktif menjaga perdamaian dunia khususnya Maritime Task Force (MTF).
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari menyampaikan Indonesia sangat bangga memiliki pasukan perdamaian Indonesia, khususnya di Lebanon. Keterlibatan Indonesia dalam pasukan perdamaian ini sesuai dengan amanat UUD 1945.
Dubes Hajriyanto menegaskan bahwa Keberadaan Satgas MTF TNI Kongan XXVIII-K/Unifil, selain mendukung UNIFIL, juga telah turut memberikan dukungan yang maksimal pada upaya promosi seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat Lebanon melalui berbagai kegiatan, seperti Open Ship, penampilan seni budaya saat Resepsi Diplomatik serta keikutsertaan dalam berbagai acara atau festival seni budaya di Lebanon.