CakapCakap – Cakap People! Korea Utara menembakkan “proyektil tidak dikenal” pada Rabu, 16 Maret 2022, yang tampaknya gagal sesaat setelah peluncuran. Demikian kata militer Korea Selatan setelah media Jepang melaporkan dugaan peluncuran rudal oleh Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.
Rudal diduga ditembakkan dari lapangan Bandar Udara Sunan di luar ibu kota Korea Utara, Pyongyang, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Reuters.
Lapangan terbang tersebut telah menjadi lokasi beberapa peluncuran baru-baru ini, termasuk pada 27 Februari 2022 dan 5 Maret 2022, di mana itu dikatakan Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai uji coba sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru. Korea Utara mengatakan tes itu untuk mengembangkan komponen satelit pengintai.
“Diduga gagal segera setelah peluncuran,” kata pernyataan itu. Proyektil itu tampaknya meledak di udara tak lama setelah lepas landas, kantor berita Yonhap melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Komando Indo-Pasifik militer AS menyebutnya sebagai “peluncuran rudal balistik.” Komando itu tidak menyebutkan kegagalan yang dilaporkan, tetapi mengutuk peluncuran itu dan mendesak Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.
Sebuah sumber di Kementerian Pertahanan Jepang menyebut proyektil itu sebagai rudal balistik potensial, kata laporan lembaga penyiaran publik Jepang NHK.
Puing-puing jatuh di atau dekat Pyongyang setelah uji coba gagal, NK News yang berbasis di Seoul melaporkan, mengutip saksi yang tidak disebutkan namanya dan foto uji coba yang menunjukkan bola asap berwarna merah di ujung jalur peluncuran roket zig-zag di atas langit kota.
Korea Utara telah menembakkan rudal pada frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, melakukan uji coba senjata kesembilan pada 5 Maret, menarik kecaman dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.
Korea Utara menggunakan apa yang akan menjadi sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya dalam dua peluncuran baru-baru ini, dan tampaknya memulihkan beberapa terowongan di lokasi uji coba nuklirnya yang tertutup, kata pejabat AS dan Korea Selatan pekan lalu.
“Laporan kegagalan [peluncuran, red] di Sunan mengkhawatirkan karena kemungkinan menimbulkan kerusakan pada daerah-daerah sipil yang padat penduduknya,” kata Ankit Panda, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.