in ,

Korea Utara Bakal Pamer Senjata Baru Dalam Parade Militer Besar-besaran Akhir Pekan Ini

Korea Utara cenderung menandai setiap ulang tahun kelima atau ke-10 dengan peristiwa berskala lebih besar, seperti provokasi militer, termasuk peluncuran rudal.

CakapCakapCakap People! Korea Utara mengungkap senjata strategis yang baru dikembangkan, seperti rudal balistik antarbenua (ICBM), yang kemungkinan bakal dipamerkan secara luas dalam parade militer besar-besaran pada akhir pekan ini dalam upaya untuk memperkuat persatuan internal di tengah kesulitan ekonomi. Demikian dikatakan Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Kamis, 8 Oktober 2020.

Senjata baru lain yang akan dipamerkan Korea Utara adalah kendaraan peluncur transporter erector dan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM). Pawai tersebut diperkirakan berlangsung Sabtu pekan ini untuk menandai peringatan 75 tahun Partai Buruh yang berkuasa.

“Korea Utara diperkirakan akan menggelar parade militer skala besar dan acara lainnya untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya partai pekan ini dalam upaya untuk mengkonsolidasikan persatuan dan dekat di belakang partai,” sebut Kementerian Unifikasi Korea Selatan seperti dikutip Yonhap.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Lee In-young (tengah), dan pejabat berpose dengan tentara AS dan Korea Selatan di garis demarkasi militer selama kunjungan ke Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Rabu, 16 September 2020. [Foto: AP]

“Ada kemungkinan Korea Utara akan mengungkap senjata strategis baru, seperti rudal balistik antarbenua baru atau rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam, untuk menarik perhatian pada saat pencapaian ekonominya lamban,” tambah kementerian tersebut.

Selama audit parlemen, Menteri Unifikasi Korea Selatan Lee In-young mengatakan bahwa Korea Utara diperkirakan akan terlibat dalam tindakan “intensitas rendah” yang ditujukan untuk unjuk kekuatan akhir pekan ini, tetapi tanpa melakukan uji tembak rudal.

“Sebelumnya, Korea Utara akan menunjukkan kemampuan nuklir dan misilnya ketika pemilihan presiden AS sudah dekat, dan itu termasuk uji tembak (rudal),” kata Lee kepada anggota parlemen.

“Kali ini, analisis kami adalah bahwa Korea Utara akan menghentikan hal-hal seperti itu dan memilih demonstrasi kekuatan intensitas rendah saja.”

Korea Utara cenderung menandai setiap ulang tahun kelima atau ke-10 dengan peristiwa berskala lebih besar, seperti provokasi militer, termasuk peluncuran rudal, atau parade pasukan, senjata strategis yang baru dikembangkan, dan perangkat keras militer lainnya.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un. [Foto: CNN]

Tahun ini menarik perhatian, ketika Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dalam pesan Tahun Barunya bahwa dia akan segera memamerkan senjata strategis baru sebagai ungkapan frustrasi atas sedikitnya kemajuan dalam negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS).

Hubungan antar-Korea juga mengalami kebuntuan, dan hubungan memburuk baru-baru ini setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong. Korea Utara juga berjanji memutuskan semua jalur komunikasi lintas batas pada bulan Juni lalu karena kemarahan atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim dari Selatan.

Kementerian tersebut menyatakan, Korea Utara dapat mengupayakan perubahan dari status quo yang saat ini mengalami kebuntuan dalam hubungannya dengan Korea Selatan dan AS setelah libur nasional minggu ini.

“Korea Utara sebagian besar berfokus pada menstabilkan kehidupan rakyatnya dalam menghadapi topan dan kampanye antivirus sejauh ini untuk mengkonsolidasikan kesatuan internalnya,” sebut Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Kementerian ini berharap Korea Utara dapat mencari cara untuk tanggapan strategis terhadap hubungannya dengan Korea Selatan dan AS.

Berkenaan dengan pembunuhan Korea Utara terhadap seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang hanyut di dekat perbatasan maritim barat akhir bulan lalu, Kementerian Unifikasi menyebutnya sebagai “tindakan tidak manusiawi” dan menegaskan kembali perlunya “solusi bersama” untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.

Korea Selatan juga akan mengambil pendekatan hati-hati dalam mendorong proyek-proyek kerjasama lintas batas, tetapi terus mengupayakan pertukaran “skala kecil” di bidang kemanusiaan dengan mempertimbangkan situasi yang berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hati-hati, 4 Zodiak Pria Ini Pandai Tebar Pesona! Bikin Baper tapi Cuma Memberi Harapan Palsu

Jumlah Miliarder Singapura Bertambah Dalam Setahun Terakhir Ini Meski Pandemi