CakapCakap – Cakap People! Korea Selatan pada hari Jumat, 21 Mei 2021, menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Moderna, ketika negara tersebut berusaha untuk mempercepat upaya inokulasi. Demikian dikatakan Menteri Keamanan Obat Kim Gang-lip pada konferensi pers.
Lampu hijau untuk vaksin tersebut diberikan setelah dua dari tiga panel ahli merekomendasikan persetujuan diberikan untuk vaksin dua dosis itu berdasarkan keamanan dan kemanjuran dalam uji coba tahap akhir di Amerika Serikat, Reuters melaporkan.
Moderna adalah vaksin COVID-19 keempat yang disetujui di Korea Selatan, setelah dosis yang dikembangkan oleh AstraZeneca, Pfizer-BioNTech dan Johnson & Johnson, kata Kim.
Moderna memiliki kesepakatan dengan Korea Selatan untuk memasok 40 juta dosis vaksinnya, meskipun jadwal pengirimannya belum diumumkan.
Produsen obat Korea Selatan, GC Pharma bertanggung jawab atas impor dan distribusi lokal vaksin Moderna, sementara ada laporan media tentang rencana Samsung BioLogics Co Ltd untuk memproduksi vaksin Moderna secara lokal.
Seoul telah memesan hingga 192 juta dosis vaksin virus corona, termasuk yang dibuat oleh AstraZeneca, Pfizer, Novavax dan Johnson & Johnson.
Kampanye vaksinasi Korea Selatan telah terhambat oleh kekurangan global dan penundaan pengiriman. Sejauh ini telah memberikan dosis kepada lebih dari 7% dari 52 juta penduduknya, dengan menargetkan untuk menyuntik setidaknya 13 juta penduduknya pada bulan Juni dan mencapai kekebalan kawanan pada bulan November.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 561 kasus baru virus corona yang dikonfirmasi pada hari Kamis, sehingga total menjadi 134.678 infeksi, dengan 1.922 kematian.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 165 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari 3,4 juta orang meninggal dunia usai terjangkit virus tersebut sejauh ini.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan total kumulatif infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, yaitu dengan telah melaporkan lebih dari 33,8 juta kasus, dan lebih dari 602.000 kematian.
India menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat untuk jumlah total kasus COVID-19, yaitu sebanyak lebih dari 26 juta, sedangkan angka kematian mencapai lebih dari 291.000.
Brasil melengkapi tiga besar untuk jumlah total kasus COVID-19, yaitu lebih dari 15,8 juta. Negara ini mencatat angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah AS, yaitu lebih dari 444.000 orang meninggal akibat COVID-19.