Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Korea Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi terburuknya dalam lebih dari dua dekade pada tahun 2020, kata bank sentral pada hari Selasa, 26 Januari 2021.
Tetapi, Korea Selatan diperkirakan akan menjadi salah satu negara OECD dengan kinerja terbaik setelah pandemi virus corona.
AFP melaporkan seperti yang dilansir The Jakarta Post, produk domestik bruto Korea Selatan berkontraksi 1,0 persen pada 2020 dari tahun sebelumnya, kata Bank of Korea, mengutip pengeluaran swasta dan ekspor yang lemah.
Ini menandai pertumbuhan tahunan terburuk sejak 1998, ketika ekonomi Korea Selatan menyusut 5,1 persen setelah krisis keuangan Asia.
Meski begitu, Korea Selatan diperkirakan akan menjadi salah satu negara dalam kelompok negara maju OECD yang paling tidak terpengaruh oleh pandemi pada tahun 2020.
Pada kuartal keempat tahun 2020, ekonomi Korea Selatan – terbesar ke-12 di dunia – tumbuh 1,1 persen dari kuartal sebelumnya, data menunjukkan. Ini menandai pertumbuhan kuartal kedua berturut-turut di tengah pandemi.
Bank sentral mengatakan ekspor meningkat 5,2 persen pada kuartal keempat dari tiga bulan sebelumnya, mengimbangi penurunan konsumsi swasta karena aturan jarak sosial yang diperkuat dalam beberapa pekan terakhir.
Korea Selatan telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari penurunan virus dan bank sentral pada November memperkirakan ekonomi akan tumbuh 3 persen pada 2021.
Korea Selatan sebagian besar telah mengendalikan wabah virus corona dengan pengujian luas dan pelacakan kontak. Tetapi pihak berwenang memperketat aturan jarak sosial akhir tahun lalu setelah jumlah kasus mulai meningkat.
Kasus virus corona global kini telah mencapai 100 juta orang, termasuk telah menewaskan lebih dari dua juta orang.
Korea Selatan mencatat total sebanyak 76.429 kasus virus corona, setelah bertambah 554 kasus baru pada Rabu, 27 Januari 2021. Sedangkan angka kematian meningkat sebanyak tujuh orang pada Rabu, sehingga total menjadi 1.378 orang yang meninggal usai terjangkit COVID-19.
