CakapCakap – cakap People! Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengatakan ‘era baru pertahanan independen telah dimulai’ ketika negara itu meluncurkan jet tempur supersoniknya sendiri.
Dijuluki Boramae, atau ‘elang muda yang dilatih untuk berburu,’ jet KF-21 itu diumumkan pada hari Kamis, 9 April 2021, di pabrik produksi Industri Dirgantara Korea di Sacheon, provinsi Gyeongsang Selatan.
Setelah peluncuran, Korea Selatan diharapkan menghasilkan enam prototipe untuk pengujian dan pengembangan, tiga prototipe pertama akan selesai pada akhir tahun ini, diikuti oleh tiga prototipe berikutnya pada paruh pertama tahun 2022.
Korea Selatan akan menggunakan prototipe untuk menyelesaikan tes darat dan penerbangan, setelah itu akan mulai memproduksi massal KF-21, dengan target 40 jet yang dikerahkan pada 2028 dan 120 pada 2032, menurut Presiden Moon Jae-in.
Pesawat supersonik ini akan dipersenjatai dengan berbagai rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan dan akan datang dalam versi satu atau dua tempat duduk, tergantung pada misi yang mereka gunakan. Jet bahkan bisa membawa rudal jelajah yang diluncurkan dari udara setelah beroperasi.
Berbicara pada pembukaan, presiden Moon berkata: “Era baru pertahanan independen telah dimulai, dan ini merupakan tonggak bersejarah dalam pengembangan industri penerbangan [Korea Selatan].’
Meskipun hanya 65% dari KF-21 yang berasal dari Korea Selatan, pembuatannya merupakan langkah maju yang besar bagi negara tersebut, yang tidak memiliki sejarah panjang dalam produksi pesawat, CNN melaporkan.
Diharapkan pembuatan KF-21 akan menghasilkan program senilai 5,2 miliar dolar AS yang akan menjadikan Korea Selatan sebagai pendorong ekspor dan pencipta lapangan kerja teratas. Moon menyatakan bahwa sebanyak 100.000 pekerjaan tambahan akan dibuat ketika produksi massal skala penuh di pesawat dimulai.
Menurut pernyataan pemerintah, Korea Selatan akan menjadi negara kedelapan di dunia yang telah mengembangkan pesawat tempur supersonik canggih ketika tes terakhir KF-21 selesai. Ini akan membuat Korea Selatan bergabung dengan kelompok elite negara-negara pembuat jet tempur supersonik global seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Jepang, Prancis, Swedia, dan konsorsium Eropa dari Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, seperti dilansir Unilad.co.uk.