in ,

Korea Selatan dan AS Akan Memulai Latihan Militer Bersama Hari Senin

Korea Selatan dan AS secara rutin menggelar latihan militer, terutama di musim semi dan musim panas.

CakapCakapCakap People! Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) akan memulai latihan militer gabungan tahunan mereka pada Senin, 16 Agustus 2021. Demikian disampaikan militer Korea Selatan pada Minggu, 15 Agustus 2021, di tengah peringatan Korea Utara akan krisis diplomatik dan keamanan.

Reuters melaporkan, Korea Selatan dan AS secara rutin menggelar latihan militer, terutama di musim semi dan musim panas, tetapi Korea Utara selama beberapa dekade bereaksi dengan marah, menyebut mereka latihan untuk perang.

Latihan akan berlanjut selama sembilan hari, sebagian besar terdiri dari pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer dengan personel minimum tetapi tidak ada pelatihan di lapangan secara langsung, kata Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff/JCS).

Korea Selatan dan AS secara rutin menggelar latihan militer, terutama di musim semi dan musim panas. [Foto: AFP]

“Aliansi membuat keputusan setelah mempertimbangkan secara komprehensif situasi COVID-19, postur pertahanan bersama dan cara-cara untuk mendukung upaya diplomatik untuk denuklirisasi dan mendorong perdamaian abadi di semenanjung Korea,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Sehari setelah sekutu memulai pelatihan awal pekan lalu, Korea Utara tidak menjawab panggilan telepon rutin di hotline antar-Korea, yang baru diaktifkan kembali pada 28 Juli 2021 setelah Korea Utara memutuskan mereka setahun lalu di tengah hubungan yang tegang.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menuduh Korea Selatan “berperilaku jahat (perfidious behaviour)” karena melanjutkan latihan.

Pejabat senior Korea Utara lainnya mengatakan Rabu lalu bahwa Seoul dan Washington mempertaruhkan “krisis keamanan serius” dengan memilih untuk meningkatkan ketegangan, alih-alih meningkatkan hubungan.

AS telah menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan – warisan Perang Korea 1950-53, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, meninggalkan semenanjung Korea dalam keadaan perang teknis.

Tentara Korsel dan Pasukan Khusus AS mengikuti latihan militer gabungan yang dilakukan pasukan Korsel dan AS di Pangkalan Angkatan Udara Gunsan di Gunsan, Korsel, 14 November 2019. Foto diambil 14 November 2019. [Capt. David J. Murphy/Angkatan Udara AS/DVIDS/Handout via Reuters]

Latihan militer bersama dikurangi dalam beberapa tahun terakhir untuk memfasilitasi pembicaraan yang bertujuan membujuk Pyongyang, Korea Utara, untuk membongkar program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi AS.

Negosiasi gagal pada 2019, dan pemerintahan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berharap pembukaan kembali hotline akan membantu melanjutkan pembicaraan denuklirisasi.

JCS mengatakan latihan itu sebagian dirancang untuk mempercepat kemajuan upaya Seoul untuk mengambil alih kendali masa perang atas pasukan gabungan dari AS.

Moon telah menjadikannya tujuan kebijakan utama dan meningkatkan pengeluaran pertahanan untuk membantu menggalang dukungan AS, tetapi pandemi COVID-19 menghambat pelatihan skala penuh dan secara efektif mengakhiri harapannya untuk menyelesaikan transfer itu dalam masa jabatannya yang akan berakhir pada Maret.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Moderna Diklaim Jitu Perangi Covid-19 Varian Delta Pasca 6 Bulan Vaksin Kedua

Berikut 5 Baju Pengantin Paling Mahal Aktris Bollywood yang Pernah Ada