CakapCakap – Cakap People! Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap seluruh korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall. Ia berharap semua korban luka akibat kejadian tersebut segera pulih. Insiden ini terjadi menyusul penembakan di gedung konser Moskow pada Jumat malam 22 Maret 2024 yang menewaskan sedikitnya 80 orang.
Hal tersebut disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova saat mengunjungi korban yang dirawat di fasilitas Lembaga Penelitian Kedokteran Darurat Sklifosovsky di Moskow.
“Kami melaporkan kepada presiden terkait kondisi kesehatan pasien (yang terluka akibat serangan di Crocus City Hall). Presiden berharap semua korban luka segera pulih dan menyampaikan terima kasihnya kepada para dokter,” kata Golikova.
Putin diperkirakan akan menyampaikan pidatonya segera setelah serangan teror yang mengerikan mengguncang gedung konser di Moskow. Sebelumnya, Presiden Rusia membatalkan cuti seluruh petugas yang terkait dengan Pasukan Khusus FSB dan Layanan Darurat.
Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Menurut informasi awal, sekelompok orang bersenjata tiba-tiba melancarkan tembakan di dalam gedung Crocus City Hall. Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia awalnya melaporkan 40 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat kejadian tersebut.
Namun, otoritas penyelidikan Rusia yang langsung melancarkan penyelidikan pidana terkait serangan tersebut kemudian menyatakan lebih dari 80 orang tewas.
Menteri Kesehatan Mikhail Murashko turut memperbarui laporan jumlah korban luka dengan menyebut 115 korban tengah dirawat di rumah sakit. Selain itu, lebih dari 30 korban cedera menjalani rawat jalan.
Mikhail Murashko, Menteri Kesehatan Rusia, mengatakan, “Kami terus menangani pasien dalam kondisi parah, semuanya dalam mode stabil.”
ISIS, kelompok militan yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, kata kantor berita Amaq melalui Telegram.
Jumlah korban tewas ini menjadikannya salah satu serangan terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan pada 2004, ketika militan Islam menyandera lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan anak-anak.