in ,

Konflik yang Sering Muncul Dalam Pernikahan Milenial

Jika kamu kurang sabar, kamu mungkin cenderung melampiaskan frustrasi pada pasangan, yang bisa jadi itu tidak adil bagi mereka.

CakapCakapCakap People! Setiap pasangan pasti menginginkan kehidupan pernikahan mereka berjalan dengan baik dan bahagia tanpa masalah berarti setiap hari. Namun, ketika datang konflik, kamu mungkin menemukan dirimu agak kurang siap untuk pasang surut kehidupan pernikahan itu.

Konflik itu bisa apa saja misalnya adanya campur tangan orang tua atau mertua, kurangnya stabilitas keuangan di awal karir kamu atau bahkan transisi yang sulit dari status pacar ke suami atau istri.

Apakah kamu sering berselisih pendapat atau menghadapi masalah kompleks di awal pernikahan, itu pasti ada jalan keluarnya.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Berikut adalah beberapa alasan umum konflik dalam pernikahan milenial dan bagaimana kamu bisa menyelesaikannya secara damai, seperti dilansir Pinkvilla:

1. Terlalu sedikit rasa sabar

Dinamika hidup memang bisa tidak terduga. Banyak situasi yang cenderung membawa hasil yang tidak kamu inginkan. Jika kamu kurang sabar, kamu mungkin cenderung melampiaskan frustrasi pada pasangan, yang bisa jadi itu tidak adil bagi mereka. Baik itu soal kehilangan pekerjaan impian kamu, komitmen keluarga yang menghalangi pekerjaan atau bahkan kehadiran anak yang tidak direncanakan; kebencian itu bisa tumbuh dan mengancam untuk membunuh cinta dalam pernikahan kamu. Kesabaran dan keyakinan bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik adalah cara yang bagus untuk mengarungi lautan badai kehidupan bersama pasangan kamu.

2. Kurangnya empati

Ada kegembiraan tertentu dalam menerima kekurangan yang nyata dalam diri pasangan kamu. Ini membutuhkan banyak pemahaman. Misalnya, jika istri kamu mengatakan bahwa dia sudah lelah denganmu. Itu tidak berarti bahwa dia ingin mengakhiri kebersamaan kalian. Ini bisa berarti bahwa dia peduli padamu tetapi tidak bisa memahami bagaimana kamu bisa ada dalam situasi ini. Menyelesaikan setiap masalah dengan bicara penuh perasaan dan empati bisa menjadi vital dan membantu kamu tumbuh sebagai pasangan.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

3. Terlalu banyak kemarahan dan terlalu sedikit tawa

Terkadang dengan memandang ringan situasi bisa membantu kamu menertawakan masalah daripada khawatir dan merasa kewalahan dengan semua masalah yang kamu hadapi sebagai pasangan. Misalnya; entah itu saat kamu sedang berupaya dan gagal mendapatkan rumah yang sesuai anggaran atau harus bekerja dalam durasi waktu yang panjang di tempat kerja yang membuatmu cepat marah; berbagi canda dan tawa yang baik dengan pasangan bisa membuat rintangan atau masalah ini tampak bisa diatasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Angka Kasus COVID-19 Harian di Indonesia Berhasil Ditekan di Angka 16 Ribu

5 Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan saat Mencoba Melupakan Mantan Kekasih