CakapCakap – Cakap People! Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan komet langka C/2022 E3 (ZTF) diperkirakan melintas dekat Bumi pada 2 Februari 2023 pukul 00.32 WIB pada jarak 42.472.000 km dari Bumi.
Andi mengatakan komet C/2022 E3 (ZTF) hanya melintas satu kali dalam seumur hidup dikarenakan orbitnya yang berbentuk hiperbola.
Orbit hiperbola adalah orbit yang mempunyai nilai kelonjongan atau eksentrisitas lebih besar dari satu, sehingga membentuk kurva terbuka di kedua titik fokusnya. Bandingkan dengan orbit parabola yang kelonjongannya tepat bernilai satu, maupun orbit elips yang kelonjongannya 0-1.
“Memang agak berbeda dengan narasi yang beredar, utamanya terkait dengan periode komet yang diduga terakhir kali muncul saat zaman neanderthal atau 260 ribu tahun silam,” ujar Andi.
Namun, menurut dia, periode komet C/2022 E3 (ZTF) tidak dapat ditentukan meskipun gerak hariannya dapat ditentukan. Itu dikarenakan bentuk orbit yang hiperbola sehingga terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tak berhingga.
“Ada kemungkinan komet ini tidak berasal dari awan oort, gudangnya komet dan asteroid transneptunus di sabuk kuiper, melainkan dari tata surya lain, yang berarti, komet ini diduga adalah komet antarbintang (interstellar) seperti oumuamua,” tutur Andi.
Komet C/2022 E3 (ZTF) pertama kali diamati pada 10 Juli 2021. ZTF merupakan singkatan dari Zwicky Transient Facility, yakni nama dari suatu fasilitas pengamatan astronomis dengan medan pandang yang lebar, yang menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.
Pada 29 Januari 2023, komet akan terlihat dua kali, yakni saat tengah malam dan pada pukul 23.00 waktu setempat. Pada 30 Januari 2023, komet akan terbit pada pukul 21.00 waktu setempat dari arah utara dekat konstelasi Draco.
Sedangkan, pada 31 Januari 2023, komet akan terbit pada pukul 19.00 waktu setempat dari arah utara dekat konstelasi Camelopardalis.
Komet akan mencapai titik terdekatnya dengan matahari, atau perihelion pada 13 Januari 2023 pukul 06.48.49 WIB pada jarak 166.387.000 km dari Matahari. saat mencapai perihelion, komet bermagnitudo +6,72 sehingga belum bisa diamati dengan mata kepala.
Komet C/2022 E3 (ZTF) dapat disaksikan untuk wilayah pedalaman dan pedesaan sejak 16 Januari pukul 02.30 hingga 05.30 waktu setempat dari arah timur laut dekat konstelasi Bootes. Ketinggian maksimum mencapai 30,7 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.
Waktu terbit komet itu akan lebih cepat setiap harinya, dan pada 29 Januari 2023, komet C/2022 E3 (ZTF) akan terbit sekitar tengah malam di arah utara dekat konstelasi Ursa Minor.
Hingga 30 Januari 2023, komet dapat disaksikan hingga pukul 05.30 waktu setempat di arah utara. Sejak 31 Januari 2023, komet terbenam pukul 04.00 waktu setempat dan waktu terbenam komet akan lebih cepat setiap harinya.
Sedangkan, sejak 1 Februari 2023, penampakan awal komet selalu terjadi setelah matahari terbenam dikarenakan waktu terbit komet terjadi sebelum matahari terbenam.
Demikianlah informasi tentang komet langka C/2022 E3 (ZTF) diperkirakan mendekat ke Bumi.