CakapCakap – Kisah para miliarder di berbagai negara bisa menjadi sumber inspirasi bagi anak muda di mana saja. Cakap People yang sedang merintis bisnis dari nol pastinya juga suka belajar dari kisah hidup para orang kaya tersebut; mempelajari bagaimana mereka membangun bisnisnya hingga jadi berkembang menjadi besar. Salah satu kisah menarik datang dari Strive Masiyiwa, orang paling kaya di Zimbabwe, salah satu negara Afrika. Dia pun juga butuh perjuangan keras membangun bisnisnya.
Strive lahir dari keluarga pekerja keras di Rhodesia Selatan; kemudian berubah jadi Zimbabwe, pada 29 Januari 1961. Saat dirinya berusia 7 tahun, mereka pindah ke Kitwe hingga meraih kesuksesan, bahkan bisa menyekolahkan Strive ke luar negeri. Saat itu, usia 12 tahun dia menempuh pendidikan di Edinburgh, Skotlandia. Setelah lulus 5 tahun kemudian, Strive bergabung dengan gerakan anti kolonial. Namun, pertemuannya dengan seorang perwira membuat Strive kembali melanjutkan pendidikan, hingga bisa meraih gelar sarjana teknik listrik dari University of Wales di usia 22 tahun.
Sempat bekerja di industri teknologi di Cambridge, Inggris, Strive akhirnya kembali ke Zimbabwe dan bekerja jadi senior di perusahaan telekomunikasi milik pemerintah, Post and Telecommunications and Corporations (PTC). Meski sukses dan meraih posisi insinyur utama dalam waktu singkat, Strive kemudian malah keluar tahun 1988. Itu karena dia ingin membangun perusahaan sendiri, Retrofit Engineer, hingga meraih penghargaan sebagai pengusaha termuda Zimbabwe dalam usia 27 tahun.
Seiring perkembangan perusahaan, Strive mulai menggagas bisnis jaringan telekomunikasi seluler, Econet. Di tahun 1994, dia berhasil meyakinkan Standard Chartered Merchant Bank untuk memberi pinjaman. Namun sayang, PTC menolak proposal kemitraan yang ditawarkannya, meski menjanjikan saham senilai 51 persen. Bersamaan dengan itu, permohonan izinnya pun ditolak. Namun, Strive tak menyerah dengan menggugat pemerintah, hingga pada akhirnya Mahkamah Konstitusi Zimbabwe memberikan lisensi, yang sekaligus mengakhiri monopoli pemerintah atas industri telekomunikasi.
Sejak itu, Econet Wireless pun berkembang pesat, dan berhasil membuktikan PTC salah. Kini, Econet Wireless menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terkemuka di Zimbabwe, dan juga salah satu penyumbang kekayaan terbesar bagi Strive. Forbes mencatat kekayaannya saat ini mencapai 3,6 miliar dolar AS, atau setara Rp 50,4 triliun, yang menjadikan Strive sebagai orang terkaya Zimbabwe. Luar biasa ya, Cakap People!