Kalau biasanya seseorang akan memlihara kucing atau anjing sebagai hewan peliharaannya, namun berbeda dengan pria asal Costarica yang bernama Cito ini. Sejak melihat buaya untuk pertama kalinya pada 20 tahun lalu, Cito langsung jatuh hati pada hewan reptil ini.
Buaya yang ia temukan di sungai pada waktu itu sedang menderita luka yang cukup parah. Cito merasa iba melihat buaya tersebut lau berniat merawat dan membawanya pulang. ia ingin buaya kembali sehat sehingga bisa melanjutkan hidupnya lagi.
Setelah beberapa hari dirawat, buaya tersebut akhirnya sembuh. Cito langung mengembalikan buaya tersebut ke habitat asalnya. Namun siapa sangka jika buaya tersebut malah kembali ke rumah Cito seolah tak ingin berpisah dengan dewa penyelamatnya.
Cito pun memutuskan untuk konsultasi dengan dokter hewan dan menteri lingkungan hidup setempat. Rupanya Cito mendapat lampu hijau untuk merawat buaya tersebut di rumahnya. Sang buaya diberi nama Pocho. Tak terasa, 20 tahun sudah Cito hodup bersama dengan Pocho hingga akhirnya Pocho sakit keras. Karena usia yang sudah tua, Pocho pun mati.
Kabar ini membuat Cito sangat bersedih, karena Pocho sudah menjadi bagian dari hidup dan keluarganya sendiri. Bahkan keluarga dan sanak saudara Cito sudah mengakui bahwa Pocho adalah hewan yang jinak.
Namun Cito harus merelakan kepergian Pocho, sahabat reptilnya yang selama ini menemani Cito sehari-hari. Untuk itulah Cito menggelar upacara pemakaman untuk sahabatnya ini. Ia percaya bahwa buaya juga memiliki perasaan yang baik jika manusia mau menyambutnya dengan baik pula.
Benar-benar antimainstream!
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!