CakapCakap – Cakap People! Seorang dokter ahli bedah dari Kota Kurunegala di Barat Laut, Dr. Muhammad Shafi telah menjadi sasaran tuduhan yang sangat tidak masuk akal. Ia dituduh membuat mandul ribuan perempuan Buddha.
“Saya Muslim, dan saya dituduh diam-diam mensterilkan 4.000 perempuan Buddha,” kata Shafi, seperti dilansir dari BBC Indonesia, Sabtu 15 Juli 2023.
Dr. Shafi dituduh memampatkan tuba falopi pasien-pasiennya yang beragama Buddha menggunakan suatu instrumen selama operasi caesar, sehingga membuat mereka tidak bisa punya anak lagi.
Akhirnya dokter ahli bedah itu ditangkap pada 24 Mei 2019 dan didakwa dengan undang-undang terorisme.
“Saya dimasukkan ke dalam sel bersama para penjahat. Saya pikir, mengapa mereka melakukan ini kepada saya? Saya harus bertahan hidup demi istri dan anak-anak saya,” kata Dr. Shafi.
Ayah tiga anak itu kemudian menghabiskan 60 hari di balik jeruji. Dan pada Juli 2019, pengadilan membebaskannya dengan jaminan, tetapi dia dilarang praktik selama penyelidikan sedang berlangsung.
Diketahui, umat Buddha mencakup sekitar 70% dari 22 juta penduduk Sri Lanka. Umat Muslim sekitar 10%, Hindu sekitar 12%, dan Kristen 7%. Sebelum tuduhan itu, Dr. Shafi menghabiskan hari-harinya dengan merawat pasien dari semua komunitas agama ini.
Namun, pada 21 April 2019 – hari Minggu Paskah – serangkaian pengeboman menyasar gereja dan hotel wisata, menewaskan lebih dari 250 orang. Kekejaman itu mengubah hidup Dr. Shafi selamanya.
Serangan kelompok ekstremis radikal yang terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) itu adalah yang paling mematikan di Sri Lanka sejak perang saudara melawan kelompok separatis Macan Tamil berakhir pada 2009.
Pengeboman itu memicu gelombang sentimen anti-Muslim di seluruh Sri Lanka. Sebagai pembalasan, masjid, rumah, dan toko-toko milik Muslim dibakar, dan seorang pria Muslim dibacok sampai mati oleh massa.
Pada 23 Mei 2019, satu bulan setelah pengeboman Minggu Paskah, salah satu surat kabar besar di Sri Lanka Divaina menerbitkan artikel halaman depan yang menuduh “seorang dokter di Thawheed Jamath telah mensterilkan 4.000 perempuan Buddha Sinhala. Detail diungkap dengan bukti. Investigasi luas sedang dilakukan untuk menangkap sang dokter.”
National Thawheed Jamath adalah satu dari dua kelompok Islam lokal yang disalahkan atas serangan Minggu Paskah.
Surat kabar itu tidak memberikan sumber apa pun untuk mendukung klaim atau mengungkap identitas Dr. Shafi, tetapi tuduhan mensterilisasi perempuan Buddha yang membawa-bawa nama Dr. Shafi bersama dengan foto dirinya serta lokasinya tak lama kemudian muncul di Facebook.
“Itu adalah pertama kalinya saya secara terbuka dikaitkan dengan klaim tersebut,” katanya kepada BBC.
Dr. Shafi mengatakan bahwa dia, konsultan bangsal, serta sesama petugas senior mendatangi direktur Rumah Sakit Pendidikan Kurunegala, Dr Sarath Weerabandara, untuk melaporkan tuduhan palsu terhadapnya di media sosial dan mengungkapkan keprihatinannya tentang kemungkinan ancaman terhadap hidupnya.
Namun, Dr Weerabandara menjawab bahwa dia hanya bisa menangani masalah di dalam rumah sakit dan bukan di luar. Dua hari kemudian, Dr. Shafi ditangkap.
“Saya dibawa ke polisi tanpa surat perintah dan dimasukkan ke penjara untuk mencegah keresahan publik,” katanya.