Siapa yang tak mengenal es pisang ijo? Cemilan segar dan menyehatkan ini berasal dari Sulawesi Selatan dan ngehits banget beberapa tahun belakangan. Langkah kan kakimu dimana saja, gaes, bisa dipastikan ada penjaja es pisang ijo di kota itu. Keberadaan es pisang ijo benar-benar viral. Rasa dan penyajiannya yang di luar mainstream, berbeda banget dengan semua es yang beredar di pasaran, membuat menu yang satu ini banyak digandrungi dan dinanti, terutama saat berada di tengah-tengah momen seperti puasa Ramadhan. Apalagi kalau bukan untuk santapan berbuka puasa, gaes?
Sebagaimana namanya, es pisang ijo menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Pisangnya sendiri merupakan pisang raja utuh yang lalu dibungkus oleh adonan tepung berwarna hijau. Bagaimana memasaknya? Otomatis, dengan cara dikukus di dalam dandang. Warna pisang raja sendiri sebagaimana pisang pada umumnya. Kenapa dipilih pisang raja tak lain karena teksturnya yang padat meski dalam keadaan sangat matang. Jadi, nama pisang ijo sendiri bukan karena warna asli pisangnya hijau, lho, ya.
Setelah dikukus, pisang kemudian disajikan bersama es serut, sirup rasa pisang ambon dan daun santan secukupnya. Alhasil, ketika pisang tersebut dipotong maka terbentuk warna meriah mulai dari hijau, kuning, merah muda dan putih. Rasanya nikmat banget. Menyegarkan pula.
Di luar rasanya yang sensasional, di tengah masyarakat berkembang rumor perihal awal mula es pisang ijo. Ini bermula pada masa lalu dimana ada seorang raja yang memerintah dengan sangat tegas dan berdarah dingin. Siapa yang berani melawan titahnya hanya akan berakhir di pancungan. Ia memiliki seorang tukang masa bernama Ijo, yang tak lain merupakan tukang masak istana.
Dalam hatinya, Ijo sangat membenci raja. Suatu hari ia ketiban apes. Sang raja yang doyan pisang merasa masakan Ijo tidak enak. Naik darah, sang raja memutuskan untuk memenggal kepalanya, lho. Tanpa kompromi. Ijo berusaha menyelamatkan diri, mencoba negosiasi dengan sang raja dan meminta kebebasan dengan menawarkan menu yang bakal disukai raja. Hari itu tiba, Ijo membuat apa yang sekarang disebut sebagai pisang ijo itu dengan pisang ijo dibungkus tipis dari tepung yang sekilas tampak seperti dadar dengan tambahan saus berbentuk fla yang manis.
Raja sangat suka dan Ijo lolos, dan makanan itu pun diberi nama oleh sang raja sebagai pisang ijo. Semenjak memakan es buatan Ijo, sang raja melunak dan memiliki empati. Rakyat pun menyayangi sang raja yang simpatik namun tegas itu.****