CakapCakap – Cakap People! Warga asing yang berencana bepergian ke Kamboja, kini harus memiliki deposit wajib minimal 3.000 dolar AS, atau sekitar Rp 42,6 juta (kurs Rp 14.200) sebelum memasuki negara itu untuk “layanan pencegahan virus.”
Melansir Nextshark, inilah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang hal tersebut:
- Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kamboja pada 11 Juni mengumumkan bahwa harus memiliki deposit wajib — baik dengan kartu kredit atau uang tunai — sebagai persiapan untuk biaya perjalanan medis, yang mencakup pengujian untuk COVID-19 dan tagihan layanan karantina.
- Turis akan diminta untuk menyiapkan deposit wajib minimum 165 dolar AS setelah memasuki negara itu, Frommers melaporkan.
- Deposit sebesar 165 dolar AS itu akan digunakan untuk biaya transportasi sebesar 5 dolar AS yang akan membawa warga asing dari bandara ke area pengujian, biaya tes COVID-19 sebesar 100 dolar AS, kemudian 30 dolar AS untuk biaya menginap semalam di hotel dan tambahan biaya 30 dolar AS untuk tiga kali makan sambil menunggu hasil tes COVID-19.
- Jika salah satu penumpang dinyatakan positif, semua orang yang berada di penerbangan yang sama akan ditempatkan di bawah karantina selama 14 hari dengan biaya 84 dolar AS per hari dan 100 dolar AS untuk tes COVID-19, di mana total biaya untuk ini mencapai 1.276 dolar AS untuk masing-masing turis.
- Mereka yang dinyatakan positif harus membayar 225 dolar AS per hari sebagai biaya tagihan rumah sakit untuk keseluruhan karantina serta empat kali tes COVID-19 yang masing-masing berharga 100 dolar AS, jadi total untuk masing-masing orang yaitu dikenakan sebesar 3.550 dolar AS.
- Jika turis itu meninggal karena virus corona saat tinggal di Kamboja, pemerintah juga mengenakan biaya kremasi sebesar 1.500 dolar AS.
- Selain yang tercantum di atas, turis juga diharuskan menunjukkan bukti pertanggungan asuransi perjalanan minimal 50.000 dolar AS.
Beberapa pejabat tidak setuju dengan setoran deposit yang tinggi tersebut yang ditetapkan Kamboja bagi turis yang datang ke negara itu.
Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja (CATA), Chhay Sivlin, menyuarakan tingginya deposit itu dapat menghalangi setiap calon turis yang akan datang ke negara itu, VOA Kamboja melaporkan.
“Pemerintah Kamboja telah menangguhkan program e-visa dan on-arrival sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata kedutaan besar tersebut.
“Kami memahami Kedutaan Besar Kamboja hanya akan menerima aplikasi untuk visa diplomatik, resmi dan bisnis dan tidak akan mengeluarkan visa turis atau lainnya untuk memasuki Kamboja saat ini.”
Sivlin menambahkan, pemerintah juga harus mencabut penangguhan “visa bebas masuk, visa turis, visa elektronik, dan visa on arrival sebagai visa.”