CakapCakap – Cakap People! Kini, Saturnus dinobatkan sebagai “raja bulan” dalam tata surya. Hal itu diketahui setelah para astronom melihat 20 lebih banyak jumlah bulan yang mengorbit di planet cincin raksasa ini, sehingga totalnya ada 82. Jumlah tersebut adalah tiga kali lebih banyak dari Jupiter.
Menurut laporan Reuters pada Rabu, 9 Oktober 2019, bulan-bulan kecil yang baru diidentifikasi tersebut memiliki diameter mulai dari sekitar 2 hingga 4 mil (3 hingga 6 km). Keberadaan bulan-bulan itu terdeteksi melalui teleskop Subaru di Hawaii yang dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Scott Sheppard dari Carnegie Institution for Science di Washington.
“Saturnus adalah raja bulan,” kata Sheppard pada hari Rabu, 9 Oktober 2019 dalam sebuah wawancara email.
Penemuan ini telah diumumkan pada Minggu, 6 Oktober 2019, oleh Minor Planet Center International Astronomical Union.
Salah satu bulan mengorbit pada jarak yang menakjubkan, yaitu sekitar 24 juta mil (24 juta km) dari Saturnus, lebih jauh dari bulan-bulan lainnya. Sebagai perbandingan, bulan Bumi mengorbit sekitar 240.000 mil (386.000 km) dari planet ini.
17 bulan Saturnus yang terdeteksi baru-baru ini mengorbit berlawanan arah dengan rotasi planet. Tiga bulan lainnya mengorbit pada arah yang sama seiring Saturnus berputar, seperti yang biasanya terjadi.
Sheppard mengatakan, sejumlah bulan tampaknya merupakan fragmen dari bulan yang lebih besar yang pecah saat tabrakan dengan bulan lain, komet atau asteroid yang lewat. Beberapa di antaranya mirip dengan 79 bulan yang mengorbit Jupiter.
Saturnus, raksasa gas yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, adalah planet terbesar kedua di tata surya dan keenam dari matahari. Saturnus memiliki diameter sekitar 72.000 mil (116.000 km) diameter, sementara Bumi hanya sekitar 7.900 mil (12.700 km).
Hanya Jupiter, planet kelima dari matahari, yang lebih besar. Saturnus terbentuk dengan planet lain dan matahari sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
“Bulan-bulan baru ini menunjukkan kepada kita bahwa tata surya adalah tempat yang sangat kacau di masa lalu, dengan benda-benda terbang di seluruh tempat itu. Ini adalah sisa-sisa terakhir dari benda-benda yang terbentuk di wilayah planet raksasa, karena semua benda lain yang terbentuk di wilayah ini telah dikeluarkan atau dimasukkan ke dalam planet itu sendiri, ”kata Sheppard.
Bulan-bulan yang baru diidentifikasi ini jauh lebih kecil dari bulan yang terbesar di Saturnus, Titan yang sedingin es, yang diameternya sekitar 3.200 mil (5.150 km) melebihi planet terdalam, yaitu Merkurius.
“Kami yakin Saturnus kemungkinan memiliki sekitar 100 bulan lebih besar dari satu mil (1,6 km), tetapi penemuan bulan-bulan baru ini berukuran sekitar dua hingga empat mil melewati batas kemampuan kami saat ini untuk menemukannya.”
Sheppard mengatakan butuh teleskop besar generasi berikutnya untuk menemukan bulan dengan ukuran yang lebih kecil.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Hari Ketiga Magang di NASA, Pelajar 17 Tahun Ini Temukan Planet Baru yang Lebih Besar dari Bumi - CakapCakap