in ,

Kimia Farma Tunda Vaksinasi COVID-19 Berbayar Untuk Individu; Ini Pernyataannya!

Indonesia sudah sepenuhnya memvaksinasi sekitar lima persen dari 270 juta penduduk

CakapCakapCakap People! Rencana kontroversial perusahaan farmasi milik negara PT Kimia Farma untuk menjual vaksin COVID-19 kepada individu ditunda.

Pelaksanaan vaksinasi individu berbayar yang sedianya direncanakan dimulai pada Senin, 12 Juli 2021, mendapat permintaan tinggi tetapi memicu protes marah dari para aktivis kesehatan dan anggota DPR yang bersikeras bahwa vaksin harus diberikan secara gratis.

“Kami akan memberikan informasi lebih lanjut,” kata Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno Putro menanggapi pertanyaan dari The Straits Times tentang penundaan tersebut.

Ilustrasi. [Foto: Reuters]

Dalam sebuah pernyataan Senin malam, 12 Juli 2021, perusahaan mengatakan bahwa penundaan tersebut dilakukan setelah melihat adanya respon yang besar dari berbagai pihak terkait dan akan memperpanjang masa sosialisasi terkait pelaksanaan vaksinasi berbayar tersebut dan mempersiapkan sistem pendaftaran untuk individu yang tertarik.

“Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” kata Ganti, seperti dikutip Kompas.com.

“Serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi vaksinasi gotong royong individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta,” tuturnya.

“Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal yang lebih cepat di Indonesia,” tambahnya.

Indonesia, negara terpadat di Asia Tenggara dan terpadat keempat di dunia, sudah sepenuhnya memvaksinasi sekitar lima persen dari 270 juta penduduk di tengah saat ini sedang berjuang dengan melonjaknya kasus COVID-19.

Pemerintah berharap untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pada akhir tahun melalui program vaksinasi publik yang dikombinasikan dengan kampanye vaksin swasta yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan dibiayai oleh perusahaan yang berpartisipasi untuk vaksinasi kepada karyawan mereka untuk disuntik lebih cepat.

Pemerintah awalnya menyisihkan 40.000 dosis vaksin COVID-19 Sinopharm untuk digunakan dalam program vaksinasi individu berbayar yang menelan biaya 879.140 rupiah untuk dua dosis, termasuk biaya administrasi, di Jawa dan Bali. Program swasta itu diharapkan dapat diperluas ke daerah lain di tanah air nantinya.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada Straits Times bulan lalu bahwa kampanye vaksinasi individu tidak akan menghalangi vaksinasi publik gratis.

Biaya yang dihemat dapat disalurkan kembali ke program bantuan tahunan pemerintah untuk yang kurang mampu untuk mengurangi dampak ekonomi dari pandemi, pejabat itu menambahkan.

Indonesia mulai meluncurkan program vaksinasi nasional gratis pada pertengahan Januari dan lebih dari 90 persen vaksin yang diberikan sejauh ini adalah Sinovac yang dikembangkan oleh China. AstraZeneca, yang dikembangkan oleh Inggris Raya, dan Sinopharm China terdiri dari 10 persen sisanya. Indonesia sudah menerima pengiriman pertama vaksin Moderna dari AS pada hari Minggu, 11 Juli 2021.

Menanggapi program vaksinasi individu yang direncanakan, Diah Saminarsih, penasihat senior gender dan pemuda untuk direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa itu akan bertentangan dengan distribusi vaksin yang adil.

“Terlalu dini untuk melakukannya sekarang. Tingkat vaksinasi kita secara keseluruhan masih jauh dari target. Vaksin berbayar seharusnya tidak menjadi pilihan sekarang, tetapi nanti,” kata Diah dalam webinar pada Senin, 12 Juli 2021, yang diselenggarakan oleh Center of Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) yang berbasis di Jakarta, sebuah think tank yang mempromosikan pelayanan kesehatan publik yang lebih baik di Indonesia.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Anggota DPR RI dari Komisi IX, Saleh Daulay, juga mempermasalahkan pemerintah yang tidak mendiskusikan program vaksinasi individu berbayar dengan komisi tersebut sebelum mengumumkannya. Dia mengingatkan Presiden Joko Widodo tentang komitmennya sebelumnya untuk menyediakan vaksin gratis untuk semua masyarakat.

Indonesia telah berhasil meningkatkan tingkat vaksinasi menjadi lebih dari satu juta dosis per hari.

“Saat ini, program apapun, apakah itu vaksin swasta atau program apapun, kami memberikan dukungan. Kami berpacu dengan waktu,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada webinar CISDI, Senin, 12 Juli 2021.

Dia mengungkapkan bahwa pemerintahannya akhir pekan ini akan mengerahkan kendaraan vaksinasi keliling, disertai dengan ambulans, untuk meningkatkan inokulasi di daerah-daerah terpencil di provinsi itu serta orang tua, yang banyak di antaranya menghindari vaksinasi.

Indonesia berada dalam cengkeraman gelombang COVID-19 baru dengan jumlah kasus harian mencapai 40.000 untuk pertama kalinya pada hari Senin, 12 Juli 2021, sehingga jumlah total kasus menjadi 2,57 juta untuk negara yang paling parah dilanda di Asia Tenggara. Ada 891 kematian baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah kematian menjadi 67.355 pada hari Senin, 12 Juli 2021.

Pasokan vaksin Indonesia

Jumlah total dosis yang diterima: 122,7 juta

Jenis vaksin:

108,5 juta – Sinovac
9,2 juta – AstraZenaca
2,0 juta – Sinopharm
3,0 juta – Moderna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Thailand Terapkan Pembatasan COVID-19 Lebih Keras, Termasuk Jam Malam di Bangkok

BTS

BTS ‘Butter’ Perpanjang Rekor No.1 di Billboard Hot 100 Menjadi 7 Minggu Berturut-turut