Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Kulit bertekstur menunjukkan kondisi permukaan kulit yang tidak merata. Saat disentuh, tidak terasa halus, kenyal, atau lembut. Ini biasanya terasa kasar, bergelombang, kering, kusam, dan ada garis kerutan. Kadang terdapat pula noda dan bercak kulit kering atau terkelupas.
Penyebab kulit bertekstur
1. Penuaan
Mengutip Style Craze, penuaan salah satu faktor kulit bertekstur. Seiring bertambahnya usia, kulit akan mengendur. Kondisi itu terutama rentan faktor eksternal, seperti sinar matahari dan lingkungan. Kulit semakin sedikit memproduksi kelenjar sebaceous menyebabkan wajah mudah kering, berkerut, dan muncul garis halus yang mempengaruhi tekstur kulit.
2. Penumpukan sel kulit mati
Kulit bergenerasi secara alami setiap 27 hari. Tapi, seiring bertambahnya usia kulit mengalami penurunan kemampuan regenerasi. Ini diakibatkan penurunan produksi kolagen terkait usia. Akibatnya, sel-sel kulit mati menumpuk di kulit. Sel kulit mati membuat kulit menjadi bergelombang dan kasar.
3. Paparan sinar UV
Paparan sinar ultraviolet atau UV dari matahari mempengaruhi kulit dan teksturnya. Sinar UV mempercepat kondisi keriput, pigmentasi, dan kulit terbakar.
4. Jerawat
Kulit bertekstur juga tersebab bekas jerawat. Jerawat yang sudah sembuh meninggalkan bekas luka dalam berbagai varian bentuk. Mengutip Simply Skin, termasuk noda hitam, merah, benjolan, gelombang, dan cekung ke dalam.
Saat kulit rusak akibat jerawat, tubuh memproduksi lebih banyak kolagen sebagai upaya penyembuhan kerusakan. Kelebihan kolagen ini bisa menyebabkan kulit bertekstur.
5. Dehidrasi
Dehidrasi menyebabkan kegagalan pembuangan racun melalui kulit. Membuat kulit rentan terhadap berbagai masalah, seperti kering, perubahan warna, dan kerutan dini. Kondisi itu sangat mempengaruhi tekstur kulit.
6. Kulit berminyak
Kulit berminyak rentan terhadap pori tersumbat, jerawat, whiteheads, dan blackheads. Berbagai faktor itu bisa mempengaruhi tekstur kulit dan membuatnya tampak bergelombang dan tidak rata.
