CakapCakap – Aturan mengenai produksi dan distribusi mobil listrik di Indonesia saat ini memang masih menunggu pengesahan dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Namun, sejumlah pabrikan sudah menyiapkan produk mobil listrik andalannya untuk dipasarkan di Tanah Air. Cakap People tentu saja sudah melihat beberapa merek mobil listrik yang akan segera menjajal jalanan Indonesia. Begitu pula dengan industri penunjang untuk perawatannya, seperti pabrik baterai mobil listrik.
Diam-diam, ternyata kini sudah berdiri pabrik baterai mobil listrik di Indonesia. Pabrik bahan baku baterai mobil listrik milik PT QMB New Energy Materials kini sudah resmi dibangun di aera kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, seperti dilansir oleh laman Tempo.co belum lama ini. Pabrik ini akan memproduksi material energi baru dari nikel laterit untuk memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua, yakni untuk industri new battery, new energy material, yang akan menghasilkan high purity nickel cobalts compounds for rechargeable batteries.
Pabrik PT QMB New Energy Materials ini kerja sama antara perusahaan Cina, Indonesia dan Jepang, yakni GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP dan Hanwa. Pabrik ini dikembangkan di lahan 120 hektar dengan investasi 700 juta dolar AS dan akan menghasilkan devisa 800 juta dolar AS per tahun. Pabrik ini juga akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 2.000 orang. Pabrik ini pun akan memproduksi 50 ribu ton intermedit nikel hidroksida, 150 ribu baterai kristal nikel sulfat, 20 ribu ton baterai kristal sulfat kobalt, dan 30 ribu ton baterai kristal sulfat mangan.
Sebelumnya dikabarkan pula bahwa kawasan industri di Halmahera Tengah yang pembangunannya baru saja diresmikan pada tahun 2018 lalu, juga akan menjadi lokasi pabrik baterai lithium untuk kendaraan listrik, seperti dikutip dari laman CNNIndonesia.com. Proyek yang digarap PT Indonesia Weda Bay Industria Park (IWIP) ini akan mengerjakan mulai dari nikel, lithium-ion (Li-ion) baterai kendaraan listrik, dan besi baja, sehingga penting untuk kemajuan industri otomotif di Indonesia.
Proyek WBN yang ‘dikeroyok’ perusahaan asal Cina Tsingshan Group dan Prancis Eramet ini juga diperkirakan akan membuka 15 ribu lapangan kerja khusus tenaga lokal saja. Investasi di WBN sendiri mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 144 triliun. Ternyata luar biasa ya, Cakap People!
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Keren! Lotus Kembangkan Hipercar Pertama Bertenaga Listrik dari Inggris - CakapCakap
Pingback:Luar Biasa! Indonesia Punya Mobil Listrik Neo Blits Buatan Universitas Budi Luhur - CakapCakap