CakapCakap – Para pecinta sepeda motor lawas pasti sudah familiar dengan sepeda motor bebek Honda Super Cub yang pernah punya nama sejak era 1960-an. Cakap People yang lahir di periode 1980-1990-an pasti juga mengenal sepeda motor kawakan ini. Nah, ternyata varian Honda Super Cub C125 tidak hanya laris di Asia, tetapi juga banyak digemari di Inggris. Bahkan, banyak modifikasi unik yang dihasilkan dari garapan terhadap sepeda motor bebek paling laris sedunia tersebut.
Salah satunya dari bengkel kustom Camp Hill Customs yang digawangi James Gibson alias Gibbo, seperti dimuat laman Tempo.co. Gibbo mengaku awalnya memiliki satu sepeda motor Honda Super Cub yang tak terpakai lagi di garasinya. Dia pun tertarik dengan modifikasi pada pecinta Super Cub di Malaysia dengan roda besar, mesin mengalami bore up, dan penggunaan banyak aksesoris. “Mereka menciptakan karya seni pada motor dengan gaya bebas, dengan gerinda di satu tangan dan mesin las di tangan lainnya, tampaknya mereka mampu berkreasi. Betapa kerennya itu,” ungkap Gibbo.
Gibbo pun mulai memasang ban tapak lebar dengan lebar 3-4 inci. Rangka mengalami pemangkasan pada bagian belakang. Lampu menggunakan model imut dan sudah LED. Mesin kini telah mengalami perombakan dan peningkatan kapasitas dengan filter terbuka. Knalpot mengandalkan model dua silincer. Suspensi depan masih mengandalkan model bawaan, sedang pada bagian belakang model tabung gas. Rem di kedua roda mengandalkan model teromol. Lalu, setang memakai street fighter.
Setelah itu, Gibbo kebanjiran order. Model yang diinginkan konsumen pun macam-macam, mulai dari penggunaan ban supermoto hingga gaya tanpa rem. Biaya yang dibutuhkan dalam modifikasi berkisar antara 1.900 dolar AS atau sekitar Rp 25 juta. “Tapi sekarang banyak yang modifikasi hampir dua kali lipat,” tambahnya. Sudah cukup banyak Honda Super Cub C125 hasil modifikasi buatannya.
Jika mau produk original, PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja meluncurkan reinkarnasi Honda Super Cub C125 pada tahun 2018 lalu, setelah sebelumnya Honda kembali menghidupkan bebek Seri C di Jepang, seperti dilaporkan laman Kompas.com. Namun, harganya memang tidak murah, sekitar Rp 55 juta. Selain karena faktor sejarah, juga karena dukungan teknologi tinggi. Cakap People mau?