CakapCakap – Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendatangkan berbagai teknologi canggih untuk membantu banyak pekerjaan manusia. Cakap People sendiri pun tentu saja juga sudah ikut merasakan manfaat dar kehadiran beragam teknologi mutakhir tersebut, termasuk ponsel pintar. Selain itu, teknologi robot juga tengah dikembangkan di banyak negara dunia. Seperti yang dilakukan oleh Inggris, yang saat ini tengah mengembangkan robot untuk bekerja di jaringan bawah tanah.
Dilaporkan oleh laman Merdeka.com, Pemerintah Inggris melakukan investasi jutaan euro untuk menciptakan robot yang ditujukan untuk bekerja di jaringan bawah tanah dan tempat-tempat yang tak dimungkinkan dikerjakan manusia, seperti bekas fasilitas nuklir. Menurut Menteri Sains Inggris, Chris Skidmore, demi ambisi itu pemerintah rela mengucurkan dana sebesar 26,6 juta Euro, atau setara dengan Rp 441 miliar. Dana tersebut salah satunya pengembangan robot pipa bawah tanah.
“Robot tersebut nantinya mampu menandai awal teknologi yang dulunya hanya mimpi bisa menjadi kenyataan di masa mendatang,” ungkap Skidmore. Proyek besar ini melibatkan seluruh ahli robotik dari universitas ternama di Inggris, yang dipimpin oleh Kirill Horoshenkov dari Universitas Sheffield. Kepala Eksekutif UK Research and Innovation, Sir Mark Walport, mengatakan robot dan kecerdasan buatan pun akan merevolusi cara-cara manusia melakukan tugas-tugas yang rumit dan berbahaya.
Sebelumnya, para ilmuwan di Universitas Plymouth, Inggris juga telah mengembangkan robot untuk menunjang sektor pertanian, seperti dilaporkan oleh laman Republika.co.id. Robot tersebut akan digunakan menggantikan pekerja Eropa setelah Inggris keluar dari Uni Eropa (UE). Pengembangan robot yang digarap dalam proyek Automatic Brassica harvest in Cornwall (ABC) ini pun bertujuan untuk membantu produktivitas panen melalui efisiensi sumber daya manusia yang digantikan robot.
Dosen robotika Martin Stoelen menjelaskan bahwa banyak produsen yang khawatir di mana mereka bisa mendapatkan tenaga kerja dengan harga terjangkau. “Pemanenan secara manual (sumber daya manusia) memakan sebagian besar dari pengeluaran mereka, sering kali bisa mencapai 50 persen,” ungkap sang dosen. Sedangkan tenaga robot tentu bisa didapatkan dengan biaya yang lebih murah. Keren kan, Cakap People!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Kontes Robot Internasional di AS, Indonesia Raup Prestasi! - CakapCakap