CakapCakap – Ditengah pandemi Covid-19, hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami kelangkaan hand sanitizer. Apalagi ketika awal pandemi ini tersebar di Indonesia, hampir di semua toko kesehatan, apotik, dan supermarket yang biasanya memiliki stock produk tersebut, kehabisan. Setelah berlangsung beberapa minggu ditengah kelangkaan, banyak akademisi dan pakar kesehatan yang memberikan tips untuk membuat hand sanitizer tersebut secara mandiri, tentunya dengan takaran dan panduan yang jelas.
Baru-baru ini kabar baik datang dari bumi Gorontalo. Balai Pengawas Obat dan Makanan (Gorontalo) yang bekerjasama dengan UMKM binaan, berhasil menciptakan cairan hand sanitizer dari bahan dasar nira pohon aren. Hand sanitizer ini bahkan sudah bisa diproduksi dalam jumlah banyak melalui sebuah industri lokal bernama CV Covindo Mardanitama. Beruntungnya, eksperimen lokal yang sudah berhasil membuahkan produk hand sanitizer ini sudah memiliki izin dari Kementerian Kesehatan, dan dinyatakan berstandar World Health Organization (WHO). Pastinya jika nantinya dijual di pasaran, maka produk tersebut akan dibandrol dengan harga Rp. 18.000,- per 100 ml.
Yudi Noviandi, kepala Balai POM Gorontalo mengatakan bahwa inovasi ini adalah yang pertama di Indonesia. Memang, belum pernah ada inovasi pembuatan cairan sabun ataupun hand sanitizer dari bahan dasar nira pohon aren. Adapun proses pembuatannya adalah nira dari pohon aren yang didestilasi hingga berubah bentuk menjadi bioetanol. Ketika sudah berubah menjadi bioetanol, maka proses pembuatan hand sanitizer dimulai dengan alkohol 70%.
Nira bukanlah hal yang baru untuk masyarakat Gorontalo. Pohon aren adalah salah satu komoditas besar di provinsi tersebut. Tetapi sebelumnya, nira pohon aren dijadikan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan minuman keras lokal. BPOM bahkan mengaku rebutan dengan para produsen miras, ketika ingin membeli nira dari petani pohon aren.
Komisaris CV Covindo Mardanitama, Taufik Akbar mengatakan, bahwa produksi hand sanitizer ini juga memberdayakan masyarakat Gorontalo melalui UMKM dibawah binaan Pemerintah Daerah. Tercatat ada sedikitnya 100 UMKM di Gorontalo, yang dilibatkan untuk pendistribusian hand sanitizer saat ini. Cakap People, inovasi ini sekaligus menjawab tantangan Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo, yang sebelumnya menginstruksikan pemanfaatan kearifan lokal untuk memerangi pandemi Covid-19.