CakapCakap – Perkembangan inovasi teknologi memang telah banyak membantu manusia di muka bumi, termasuk orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik dan mental. Nah, untuk melengkapi informasi bagi Cakap People pecinta teknologi, ternyata kini Google telah meluncurkan kacamata canggih bernama Google Glass yang sangat cocok digunakan untuk anak-anak autis. Kacamata itu pun mampu membantu anak autis untuk bisa membaca ekspresi wajah orang lain saat berinteraksi.
Google Glass ini sendiri terhubung dengan aplikasi pada ponsel pintar yang dapat mengenali wajah, yang dikenal dengan nama Superpower Glass, seperti dilaporkan oleh laman Republika.co.id. Dalam sebuah percobaan, sebanyak 40 anak dipilih secara acak untuk menggunakan kacamata yang sudah dilengkapi dengan kamera dan speaker. Kacamata ini pun berfungsi untuk mengirimkan informasi mengenai apa yang dilihat dan didengar oleh anak-anak ke sebuah aplikasi ponsel pintar. Aplikasi ini didesain untuk membantu anak-anak dengan autisme membaca dan merespon interaksi sosialnya.
Dalam kebingungan dan kesulitan yang dialami anak autis saat mengenali emosi orang lain, aplikasi akan memberikan masukan secara real time agar kemampuan anak untuk mengenali dan merespon menjadi lebih baik. Selama percobaan, 40 anak itu diminta menggunakan selama 20 menit sebanyak empat kali per pekan dalam enam pekan. Hasil percobaan menunjukkan anak-anak yang mendapat kesempatan memakai kacamata ini skor lebih baik dalam tes sosialisasi, komunikasi, dan perilaku. Mereka lebih baik dibanding 31 anak lainnya yang hanya menerima terapi standar untuk autisme.
Penulis studi senior dari Stanford University di California, Amerika Serikat, Dennis Wall, mengatakan bahwa dengan sistem Superpower Glass tersebut anak-anak dapat belajar mencari interaksi sosial, belajar bahwa wajah itu menarik, dan mereka dapat mempelajari apa yang mereka katakan atau apa yang dikatakan wajah itu kepada mereka. “Ini sangat bagus karena mendorong inisiasi sosial, suatu bentuk pembinaan motivasi sosial, oleh anak dan mereka belajar bisa mendapat hal-hal ini. Mereka bisa mendapat emosi dari mitra sosial mereka sendiri,” ungkap Wall dimuat di VOAIndonesia.com.
Interaksi anak-anak juga akan dicatat oleh aplikasi, sehingga orang tua dapat melihat kemudian, dan berbicara dengan anak-anak tentang sejauh mana mereka kini bisa mengenali dan merespon emosi. Wah, keren ya, Cakap People!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Jangan Kaget! CEO Google Asal India Ini Berpenghasilan Rp6,6 Triliun - CakapCakap