in ,

Keren! Garuda Indonesia Gunakan Pesawat Tanpa Awak untuk Bisnis Kargo Udara

Rencananya ada 100 unit yang akan dioperasikan

CakapCakap – Bisnis transportasi sudah berkembang semakin pesat belakangan ini. Selain kehadiran layanan transportasi online, seperti yang disediakan oleh Gojek dan Grab yang pastinya juga sering digunakan oleh Cakap People, kini sudah ada pula bisni kargo udara yang menggunakan pesawat tanpa awak (unmanned aircraft vehicle). Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk. kini menjadi salah satu perusahaan transportasi dalam negeri yang mengembangkan bisnis itu.

Garuda Indonesia mengembangkan bisnis kargo udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak. Via kontan.co.id

Pesawat tanpa awak jenis BZK-00 yang dibeli oleh Garuda Indonesia itu sekarang sedang menjalani proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), seperti yang dilaporkan oleh laman Bisnis.com. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, sertifikasi itu dilakukan guna menunjang rencana uji coba yang akan dilaksanakan emiten kode GIAA tersebut. “Masih proses sertifikasi pesawatnya,” ucapnya meski tak menjelaskan jangka waktunya lebih lanjut.

Polana sendiri berharap proses sertifikasi bisa selesai pada akhir bulan Agustus 2019 atau awal bulan September 2019. Namun, menurutnya itu bergantung pada sikap kooperatif dari pihak pabrikannya, Beihang UAS Technology Co. Ltd. Sebelumnya, Garuda Indonesia mengajukan permohonan izin uji coba, dan berharap pada bulan Agustus 2019 sudah menyelesaikan aspek legan dan administrasi. Bulan Oktober 2019 pesawat akan datang untuk uji coba selama bulan November-Desember 2019.

Pesawat tanpa awak milik Garuda kini sedang disertifikasi untuk uji coba, sebelum dioperasikan secara resmi. Via tempo.co

Disampaikan oleh Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal, rencananya mereka akan menggunakan dua unit BZK-005 untuk uji coba. Ada delapan rute yang jadi uji coba, yakni Ambon-Dobo, Ambon-Saumlaki, Ambon-Langgur, Biak Jayapura, Biak-Sorong, Biak-Wamena, Biak-Timika, dan Biak-Manokwari, di mana semua daerah itu merupakan penghasil ikan. Ke depannya, akan ada 100 unit pesawat tanpa awak yang akan dioperasikan oleh maskapai ini.

Menurut Iqbal, ada dua jenis keuntungan yang didapat saat mengoperasikan pesawat tanpa awak dibanding pesawat konvensional. Pertama, keuntungan ekonomi mencakup hemat biaya operasi dan pembelian, utilisasi mampu digenjot sampai setiap hari selama 24 jam, dan hemat biaya operasional sampai 30 persen. Kedua, keuntungan dari sisi teknis karena pesawat hanya membutuhkan landasan pacu (runway) yang pendek sekitar 600-1.000 meter. Wah, keren ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sejumlah Media Internasional Soroti Kematian Pengunjuk Rasa di Papua

Mau Parfum Tahan Lama? Ikuti 7 Cara Membuatnya Awet Ini