in ,

Keren! 2 Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Emergency Ramah Lingkungan

CakapCakap – Kesadaran sikap ramah lingkungan terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Cakap People bisa melihat sekarang ada banyak perusahaan-perusahaan besar yang fokus pada hal ini dengan mengeluarkan produk-produk ramah lingkungan. Makanya, teknologi ramah lingkungan dan hemat energi pun mendapat perhatian besar dalam perkembangan teknologi modern saat ini. Indonesia pun tak mau kalah dalam mengembangkan beragam teknologi seperti itu.

Teknologi ramah lingkungan termasuk lampu hemat energi mendapat perhatian besar saat ini. Via tokopedia.com

Nah, baru-baru ini dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada menunjukkan kemampuannya dengan menciptakan inovasi baru berupa lamu emergency atau lampu darurat ramah lingkungan dan hemat energi, seperti dilansir oleh laman Suara.com. Menariknya, kedua mahasiswi itu merupakan adik kakak asal Blora, Jawa Tengah, yakni Fadhiela Noer Hafiezha (S1 Teknik Mesin) dan Chaieydha Noer Hafiezha (S2 Fakultas Pertanian), yang menamakan lampu hemat energi ciptaan mereka, ‘La Helist’.

Lampu hemat listrik itu mampu menjadi solusi bagi masyarakat dalam situasi darurat seperti ketika terjadi pemadaman listrik malam hari. Teknologi itu memanfaatkan fitting lampu yang dimodifikasi sehingga menghasilkan lampu dengan terang yang tidak berbeda seperti lampu yang menggunakan daya listrik PLN. Lampu darurat ini terbuat dari material lokal dan mudah diperoleh, di antaranya lampu LED, fitiing lampu, trafo ferit, kumparan email, resistor, tarnsistor, saklar, serta batu baterai. Energinya bersumber dari baterai jam dinding tipe AA 1,5 Volt dan mampu menyala selama 12 jam.

2 mahasiswi Universitas Gadjah Mada mengembangkan lampu emergency hemat listrik. Via ugm.ac.id

Saat ini, lampu hemat energi La Helist ternyata sudah diproduksi secara massal di Blora dibantu tiga karyawan sebagai teknisi. Harganya sangat terjangkau, Rp 50 ribu untuk daya 3 watt dan Rp 90 ribu untuk daya 9 watt. “Dalam sehari mampu menghasilkan 15 hingga 20 lampu emergency. Pemesanan sudah menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,” ujar Chaiyedha menjelaskan.

Lampu berbasis LED (Light Emiting Diode) memang saat ini banyak digunakan orang untuk menjawab kebutuhan hemat energi. Menurut laman Kompas.com, lampu LED bisa menghemat energi sampai 80 persen dengan usia pemakaian sampai 25 tahun. Selain itu, lampu LED juga tidak menggunakan bahan mengandung merkuri sehingga ramah lingkungan, serta tak panas sehingga aman bagi orang tua dan anak-anak. Nah, Cakap People yang sering kena pemadaman listrik, bisa mencoba La Helist!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tanpa Sadar Kamu adalah Pelaku Mom-Shaming Jika Lakukan Ini!

Waspada! 5 Hal Ini Jadi Cara Media Sosial Rusak Kesehatan Mental