in ,

Kenapa Burung Besi Indonesia Sering Jatuh? Berikut Penyebabnya Menurut Media Asing

Indonesia menempati posisi ke-8 kecelakaan pesawat dengan korban tewas paling banyak di Asia

CakapCakap – Kecelakaan pesawat yang dialami oleh Sriwijaya Air SJ 182 memberikan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia Cakap People. Kejadian tersebut juga turut membuka kembali memori kelam seputar insiden penerbangan di Indonesia.

Sebelumnya kecelakaan besar juga terjadi pada 29 Oktober 2018 silam yang menimpa Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang. Lantas, mengapa burung besi Indonesia sering jatuh? Cari tahu penyebabnya di ulasan berikut yang dirangkum dari laman Kompas.

Ulasan Menurut Media AS, Bloomberg

Menurut Bloomberg ada dua faktor penyebabnya. Gambar via sindonews.com

Media AS Bloomberg dalam artikel yang berjudul “Jet Crash Adds to Long List of Aviation Disasters in Indonesia” menyebutkan jika ada 2 faktor utama yang memicu insiden kecelakaan tersebut.

Pertama akibat cuaca buruk, yang mana diketahui jika Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terluas di Bumi. Bahkan pulau-pulau berjajar sepanjang London sampai New York. Sehingga mempunyai salah satu insiden badai petir serta sambaran petir terbanyak.

Media tersebut juga menyebutkan jika kota Bogor pernah melalui badai petir selama 322 hari selama 1 tahun di 1988 silam. Ada pula letusan gunung merapi yang dapat menyemburkan gumpalan abu ke udara yang bisa tersedot ke mesin jet dan memicu kerusakan.

Penyebab kedua ialah faktor komunikasi. Misalnya saja insiden Air Asia pada tahun 2014 silam yang berangkat dari kota Surabaya. Baik pilot maupun kopilot asal Prancis gagal menangani masalah pada auto pilot. Alhasil pesawat terjun bebas ke laut.

Perpaduan Faktor Sosial, Ekonomi, dan Geografi

AP juga membahas harga murah untuk terbang sebagai alasannya. Gambar via detik.com

Media Associated Press atau yang biasa disebut AP menyebut jika ada 3 penyebab di balik pesawat Indonesia yang sering jatuh. Antara lain perpaduan faktor sosial, ekonomi, serta geografis. Pendapat tersebut ditulis dalam artikel yang berjudul “EXPLAINER: Why Indonesia’s plane safety record is a concern”.

AP juga membahas perihal banyaknya Low Cost Carrier di Indonesia yang jadi pilihan murah untuk terbang walau masih banyak wilayah yang kurang mempunyai infrastuktur yang aman.

Menurut data Aviation Safety Network menyebutkan jika sejak tahun 1945 terdapat setidaknya 104 kecelakaan penerbangan sipil di Indonesia dengan korban tewas mencapai 2.301. Bahkan jadi yang terbanyak di Asia dan menempati posisi ke-8 dunia.

Dampaknya maskapai Indonesia pernah dilarang masuk ke negara AS di tahun 2007 hingga 2016 lantaran faktor personel terlatih, keahlian teknis, hingga prosedur pencatatan dan pemeriksaan.

Kendati demikian, media tersebut juga menjelaskan jika belakangan ini keadaan kian membaik di dunia aviasi Indonesia. Kemajuan industri tersebut meningkat cukup signifikan.

Bahkan Badan Penerbangan Federal AS memberikan Indonesia peringkat Kategori 1 di tahun 2016, sehingga menyetujui jika negara tersebut sudah memenuhi standar keselamatan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Sebelumnya AS sempat menurunkan peringkat keamanan dari penerbangan Indonesia ke Kategori 2 di tahun 2007 hingga 2016.

Jadi, itulah beberapa ulasan media asing mengenai penyebab pesawat Indonesia yang sering jatuh Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ini Jadwal Tayang Resmi Drama Korea The Penthouse 2, Catat Biar Gak Ketinggalan

Menggelitik, Pria Ini Lupa Jika Sudah Menikah dan Meninggalkan Istrinya di Kamar Hotel