in ,

Kembali Terjadi! Kematian Taruna ATKP Makassar, Masih Layakkah Gaya Pendidikan Semi-Militer?

CakapCakap – Cakap People, kabar duka kembali mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Kasus kematian akibat dugaan budaya kekerasan senior-junior di lembaga pendidikan kembali terjadi. Metode pengajaran semi-militer pun didesak dihapus dari lembaga sipil, meski dianggap efektif memicu kedisiplinan.

Kematian Aldama Pangkolan (19), taruna junior di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP), Makassar, yang diduga disebabkan penganiayaan kakak angkatannya disebut sebagai momentum besar perombakan pendidikan kedinasan bercorak militer.

https://www.instagram.com/p/Bthv9iJhflF/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=ggkx7awkeypd

Dari laman BBC News Indonesia, pakar pendidikan karakter, Doni Koesoema, menilai kasus kekerasan, bahkan yang berujung kematian, terus berulang di lembaga kedinasan milik pemerintah. Menurutnya, sistem pendidikan ala militer juga cenderung menelurkan pejabat publik yang otoritatif, bukan abdi negara yang berwatak pelayan masyarakat.

Doni mengatakan, harus ada evaluasi menyeluruh, bukan hanya akademi di bawah Kementerian Perhubungan tapi semua pendidikan kedinasan. Dikatakan Doni, pendidikan model itu selalu menimbulkan budaya senior-junior, ada tingkatan dan jabatan dan bukan model yang baik untuk mencetak pelayan rakyat.

MR (21) Pelaku Penganiayaan. (Foto : Ibnu Munsir/Detikcom

Namun Direktur ATKP Makassar, Agus Susanto, menilai kematian Aldama yang diduga meninggal dunia karena kekerasan fisik oleh seorang taruna senior tidak berkaitan dengan gaya pendidikan di lembaganya.

Agus berkata, akademinya akan terus mengadopsi gaya pendidikan yang mengedepankan kedisiplinan dan keteraturan. Tujuannya, mencetak sumber daya manusia di sektor perhubungan yang sigap mencegah insiden lalu lintas.

Suasana Pemakaman Taruna ATKP Makassar, Aldama Putra Pongkala, di Kompleks Pemakaman Umum TNI AU di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (6/2/2019). (Foto : iNews/Wahyu Ruslan).

Seperti diketahui, Aldama meninggal dunia di asrama ATKP Makassar, 3 Februari lalu. Polisi menduga seorang taruna senior, Muhammad Rusdi yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menganiaya Aldama karena melanggar ketentuan penggunaan helm.

Polrestabes Makassar menyebut Aldama meninggal dunia dengan luka lebam di dada dan sejumlah bagian tubuh lainnya.

Kapolrestabes Makassar, Kombes. Dwi Ariwibowo dalam Rilis Kasus Penganiayaan Taruna ATKP Makassar. (Foto : Ibnu Munsir/Detikcom)

Kasus Aldama menambah daftar kekerasan senior-junior yang berujung kematian di lembaga pendidikan kedinasan milik pemerintah.

2 Comments

Leave a Reply

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Teori Baru Asal Muasal Air di Bumi, Dari Manakah?

Kontrak Hukum, Platform Digital Hukum untuk Startup Indonesia