in ,

Kematian COVID-19 Global Mencapai 2 Juta: 1 Nyawa Hilang Setiap 8 Detik

Pada 1 April mendatang, jumlah kematian global bisa mendekati 2,9 juta, menurut perkiraan dari Institute for Health Metrics and Evaluation.

CakapCakapCakap People! Jumlah kematian akibat virus corona di seluruh dunia melampaui 2 juta pada hari Jumat, 15 Januari 2021, berdasarkan data yang dihimpun oleh Reuters, saat negara-negara di seluruh dunia mencoba untuk mendapatkan banyak vaksin dan mendeteksi varian baru COVID-19.

Reuters melaporkan, butuh sembilan bulan bagi dunia untuk mencatat 1 juta kematian pertama akibat virus corona baru, tetapi hanya butuh waktu tiga bulan dari 1 juta menjadi 2 juta kematian, di mana ini menggambarkan tingkat kematian yang semakin cepat.

Sejauh ini pada tahun 2021, kematian COVID-19 rata-rata tercatat lebih dari 11.900 per hari atau satu nyawa hilang setiap delapan detik, menurut penghitungan Reuters.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres terlihat di layar saat menyampaikan pidato dalam Dialog Iklim Petersberg di Berlin, 28 April 2020. KTT internasional ini diselenggarakan dengan cara konferensi video di tengah pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh Virus corona SARS-CoV-2. [Foto: EPA-EFE / MICHAEL KAPPELER / POOL]

“Dunia kita telah mencapai tonggak yang menyayat hati,” kata Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan video.

“Di balik jumlah yang mengejutkan ini adalah nama dan wajah: senyuman sekarang hanya tinggal kenangan, kursi yang selamanya kosong di meja makan, ruangan yang bergema dengan kesunyian orang yang dicintai,” katanya. Ia menyerukan koordinasi dan pendanaan yang lebih secara global untuk upaya vaksinasi.

Pada 1 April mendatang, jumlah kematian global bisa mendekati 2,9 juta, menurut perkiraan dari Institute for Health Metrics and Evaluation.

Mengingat betapa cepatnya virus itu menyebar karena varian yang lebih menular, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan terburuk akan terjadi.

“Kita akan memasuki tahun kedua ini. Bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika transmisi dan beberapa masalah yang kami lihat, ”kata Mike Ryan, pejabat tinggi darurat WHO, Rabu, 13 Januari 2021.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Amerika Serikat memiliki jumlah total kematian tertinggi nomor satu di dunia dengan telah mencatat lebih dari 386.000 dan menyumbang satu dari setiap empat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari.

Negara-negara yang terkena dampak terparah berikutnya adalah Brasil, India, Meksiko, dan Inggris Raya. Jika digabungkan, kelima negara tersebut berkontribusi pada hampir 50% dari semua kematian akibat COVID-19 di dunia, tetapi hanya mewakili 27% dari populasi global.

Eropa, wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia, sejauh ini telah melaporkan lebih dari 615.000 kematian dan menyumbang hampir 31% dari semua kematian terkait COVID-19 secara global.

Di India, yang baru-baru ini melampaui 151.000 kematian, vaksinasi akan dimulai pada hari Sabtu, 16 Januari 2021, dalam upaya yang diharapkan pihak berwenang akan melihat 300 juta orang berisiko tinggi diinokulasi selama enam hingga delapan bulan ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Media Pemerintah China: Vaksin COVID-19 Sinopharm China Aman Untuk Anak-anak dan Remaja

Filipina Perpanjang Larangan Masuk Bagi WNA dari 30 Negara saat Temukan Kasus Varian Baru Virus Corona