in ,

Kelompok HAM: AS Bangun Kompleks Diplomatik di Tanah Palestina di Yerusalem Timur

Keturunan pemilik asli properti menuntut pembatalan rencana segera, kata Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel

CakapCakapCakap People! Amerika Serikat (AS) berencana untuk membangun kompleks diplomatik di properti pribadi yang diambil dari bangsa Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki, ungkap sebuah organisasi hak asasi pada Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, Pusat Hukum Hak Minoritas Arab di Israel (Adalah) mengatakan mereka telah menemukan bukti baru bahwa tanah di mana kompleks diplomatik akan dibangun di bawah rencana bersama AS-Israel terletak di properti pribadi yang diambil dari Palestina.

Kelompok HAM: AS Bangun Kompleks Diplomatik di Tanah Palestina di Yerusalem Timur
Lokasi Komplek Diplomatik AS di Yerusalem Timur. Amerika Serikat (AS) berencana untuk membangun kompleks diplomatik di properti pribadi yang diambil dari bangsa Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki, ungkap sebuah organisasi hak asasi pada Minggu. (Foto file – Anadolu Agency)

“Tanah di mana Kompleks Diplomatik AS akan dibangun terdaftar atas nama Negara Israel, tetapi disita secara ilegal dari pengungsi Palestina dan pengungsi internal Palestina menggunakan Hukum Properti Absen Israel 1950,” terang Adalah.

Mengingat kunjungan yang akan datang oleh Presiden AS Joe Biden ke Israel, Adalah mengatakan bahwa keturunan pemilik asli properti itu, termasuk warga AS dan penduduk Palestina di Yerusalem Timur, menuntut “pembatalan segera rencana tersebut.”

“Jika dibangun, kompleks kedutaan AS akan berlokasi di tanah yang disita dari Palestina yang melanggar hukum internasional,” tambah pernyataan itu.

Biden dijadwalkan tiba di Israel pada 13 Juli sebagai bagian dari tur Timur Tengah, termasuk kota Ramallah di Tepi Barat dan Arab Saudi.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pembunuhan Mengejutkan Shinzo Abe yang Bisa Mengubah Jepang Selamanya

Pembunuhan Mengejutkan Shinzo Abe yang Bisa Mengubah Jepang Selamanya

Jokowi Akan Kunjungi China pada Akhir Juli