CakapCakap – Cakap People! Hampir seperempat anak muda sangat tergantung pada smartphone mereka hingga hal ini menjadi seperti kecanduan.
Dilansir dari BBC, Jumat, 6 Desember 2019, hal itu terungkap dari hasil dari penelitian psikiatris dari King’s College London, yang menerangkan perilaku adiktif ini membuat anak muda menjadi ‘panik’ atau ‘kesal’ jika mereka tidak dapat mengakses smartphonenya.
Anak-anak muda tersebut juga tidak bisa mengontrol waktu yang mereka habiskan untuk mengakses smartphonenya.
Studi ini memperingatkan bahwa kecanduan smartphone memiliki ‘dampak serius’ bagi kesehatan mental.
Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Psychiatry tersebut menganalisis 41 studi yang melibatkan 42.000 anak muda dalam investigasi terhadap ‘penggunaan smartphone yang bermasalah’.
Studi ini menemukan 23 persen anak muda memiliki perilaku yang konsisten dengan kecanduan smartphone seperti kegelisahan jika tidak dapat menggunakan smartphone, tidak mampu memoderasi waktu yang dihabiskan dan menggunakan ponsel hingga melupakan aktivitas lain.
Perilaku adiktif seperti itu dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti stres, suasana hati yang tertekan, kurang tidur dan menurunnya prestasi akademik.
“Smartphone perlu dikontrol penggunaan dan kebutuhannya karena adanya prevalensi penggunaan smartphone yang bermasalah,” kata salah satu penulis laporan, Nicola Kalk, dari Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di King’s College London.
“Kami tidak tahu apakah smartphone itu sendiri yang dapat membuat ketagihan atau aplikasinya yang membuat ketagihan,” sambungnya.
Namun demikian, lanjutnya, kesadaran publik tentang penggunaan smartphone pada anak-anak dan remaja, dan orang tua harus mulai meningkat terutama daei segi durasi yang dihabiskan anak muda mengakses ponsel mereka.
Rekan penulis Samantha Sohn memperingatkan bahwa kecanduan “dapat memiliki konsekuensi serius pada kesehatan mental dan fungsi sehari-hari, sehingga ada kebutuhan untuk penyelidikan lebih lanjut tentang penggunaan smartphone yang bermasalah”.
Meski begitu, Amy Orben, peneliti di MRC Cognition and Brain Sciences Unit di University of Cambridge, mengingatkan hubungan sebab akibat antara penggunaan smartphone dan gejala depresi masih memerlukan studi lebih lanjut.
“Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa efek smartphone bukan satu arah, tetapi suasana hati itu dapat memengaruhi durasi penggunaan smartphone juga,” kata Dr Orben
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Jangan Pernah Ucapkan 4 Kata Berikut Saat di Hadapan Anak-anak - CakapCakap