in ,

Kebiasaan yang Bisa Membuat Kamu Lebih Mudah Tertular COVID-19

Sistem imun yang rendah juga dapat membuat proses infeksi COVID-19 menjadi lebih mudah terjadi.

CakapCakapPandemi COVID-19 yang berkepanjangan mungkin membuat sebagian orang merasa jenuh dengan protokol kesehatan. Situasi ini dapat membuat orang-orang melakukan hal-hal yang justru membuat mereka lebih berisiko terhadap penularan COVID-19.

Pada dasarnya, ada banyak hal yang dapat membuat seseorang lebih mudah tertular COVID-19. Sebagian di antaranya adalah hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatan seperti memiliki komorbid atau sistem imun yang lemah.

Seseorang dengan komorbid atau penyakit penyerta memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular COVID-19. Komorbid juga akan membuat pasien COVID-19 lebih berisiko mengalami gejala berat dan bahkan kematian. Beberapa contoh komorbid yang dapat memperberat COVID-19 adalah penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan kronis, kanker, atau diabetes.

Sistem imun yang rendah juga dapat membuat proses infeksi COVID-19 menjadi lebih mudah terjadi. Salah satu cara untuk memelihara sistem imun adalah dengan cara mengadopsi pola hidup sehat.

Ilustrasi seseorang mengenakan masker. [Foto via Pixabay]

Di samping kesehatan tubuh, beberapa perilaku yang keliru juga dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah tertular COVID-19. Berikut ini adalah tujuh perilaku di antaranya, seperti dilansir di laman Eat This Not That:

1. Menghadiri perkumpulan dengan banyak orang

Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS, dr Anthony Fauci, mengimbau masyarakat untuk tidak menghadiri pertemuan berskala besar saat ini. Sebagai contoh, menghadiri pesta perayaan tahun baru yang melibatkan 40-50 orang, di mana orang-orang akan melakukan kontak erat antara satu sama lain seperti peluk-cium.

Alternatif yang lebih aman adalah berkumpul bersama keluarga besar di rumah, di mana semua orang di dalamnya sudah vaksinasi. Kondisi ini memang tidak benar-benar bebas dari risiko penularan Covid-19. Akan tetapi, situasi tersebut memiliki risiko penularan yang lebih rendah dibandingkan berpesta bersama 40-50 orang.

2. Tidak menggunakan masker

Profesor dari Public Health New Mexico State University, dr Jagdish Khubchandani, mengatakan penggunaan masker merupakan salah satu kunci utama untuk mencegah infeksi. Akan tetapi, ada tiga kesalahan yang kerap dilakukan seseorang terkait penggunaan masker, yang dapat meningkatkan risiko penularan.

Salah satu di antaranya adalah tidak menggunakan masker. Kesalahan yang kedua adalah tidak menggunakan masker dengan benar. Kesalahan ketiga adalah menggunakan masker yang tipis atau tidak layak.

3. Berinteraksi terlalu dekat dengan lawan bicara

Banyak orang beranggapan bahwa interaksi yang mereka lakukan dengan orang lain aman karena orang lain tersebut tak tampak sakit. Padahal, ada cukup banyak kasus COVID-19 yang tidak bergejala. Penting untuk tetap menerapkan jaga jarak fisik dengan lawan bicara, meski lawan bicara tampak sehat.

4. Tidak vaksinasi

Orang-orang yang tidak vaksinasi akan menjadi lebih berisiko terhadap infeksi berat dan perawatan di rumah sakit akibat COVID-19. Riwayat tidak vaksinasi bahkan dapat meningkatkan risiko kematian akibat COVID-19.

“Tidak vaksinasi atau mendapatkan dosis vaksin kurang dari yang direkomendasikan tidak akan membantu,” jelas Dr Kristina Hendija.

5. Terlalu santai karena sudah vaksinasi

Sebagian orang yang sudah divaksinasi beranggapan bahwa diri mereka “kebal” terhadap COVID-19. Padahal, fungsi utama dari vaksinasi adalah menurunkan risiko infeksi berat, perawatan di rumah sakit, dan kematian bila terkena COVID-19.

Orang yang sudah divaksinasi tetap perlu menjalani protokol-protokol kesehatan lainnya. Protokol kesehatan tersebut meliputi penggunaan masker, jaga jarak fisik, membersihkan tangan secara berkala, dan menghindari kerumunan.

6. Tidak mencuci tangan

Ilustrasi cuci tangan. [Foto: Pixabay]

Mencuci dan menjaga kebersihan tangan secara rutin juga penting dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Alasannya, transmisi COVID-19 bisa terjadi melalui beberapa cara. Salah satu di antaranya adalah menyentuh area hidung atau mata dengan tangan yang terkontaminasi.

“Mandi setiap hari, cuci baju, sering cuci tangan dengan sabun dan air setelah pulang ke rumah setiap kali pergi ke luar, pulang kerja, atau bepergian,” ujar dr Khubchandani.

7. Mendatangi pertemuan dalam ruangan

Saat ini ada banyak aktivitas berisiko tinggi yang dilakukan di dalam ruangan. Untuk mencegah penularan COVID-19, pertemuan dengan orang yang tidak tinggal serumah akan lebih baik dilakukan di ruang terbuka.

Kunci dasar dalam melindungi diri dari ancaman COVID-19 adalah vaksinasi COVID-19 lengkap dan juga booster bila perlu. Langkah lain yang harus dilakukan adalah menggunakan masker yang baik dengan benar, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan serta tempat-tempat berisiko.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mississippi Jadi Negara Bagian AS ke-37 yang Legalkan Ganja Medis

Terinfeksi Omicron, Orang yang Belum Divaksinasi tak Terlindungi dari Risiko Infeksi Varian Lain

Empat Negara Bagian di AS Berencana Cabut Mandat Masker