CakapCakap – Cakap People! Masa liburan selalu ditunggu oleh banyak orang. Kebahagiaan bepergian bersama keluarga dan teman-teman atau sekedar berkumpul bersama kerabat di kampung halaman menjadi momen yang amat dinantikan.
Namun, sebagian orang lagi justru merasa stres dan sangat lelah di masa liburan. Akibatnya, kecemasan pun meningkat di waktu yang seharusnya bergembira.
“Kombinasi harapan yang tinggi, tekanan sosial, dan stres karena keluarga memicu kecemasan selama liburan dan hal ini sudah biasa,” jelas psikolog klinis di RS Mount Sinai, Charissa Chamorro, kepada HuffPost.
Berikut beberapa pemicu kecemasan saat liburan.
Ingin sempurna
Konselor mental Alana Carvalho mengatakan, “Kita sering membebani diri saat liburan dengan pikiran hadiah yang sempurna, makanan atau momen yang akan membuat liburan terasa istimewa. Hasilnya, kita justru merasa lebih cemas daripada menikmati liburan.”
Berfokus pada hasil
Orang pasti ingin perayaan Natal yang sempurna. Lagi-lagi, mereka ingin hasil kerja keras dan persiapan yang terlihat sempurna. “Padahal, kita tak bisa mengontrol bagaimana hasilnya. Ketika berusaha untuk mencapainya, kita pun terlalu membebani diri dan orang lain,” ujar terapis perilaku Joanna Hardis.
Habiskan terlalu banyak waktu di media sosial
Melihat dekorasi liburan teman di TikTok atau perjalanan liburan kawan di Instagram bisa bikin stres. Chamorro mengatakan membandingkan diri dengan orang lain dapat memicu perasaan rendah diri dan kecemasan karena mereka takut tak bisa menjalani hidup seperti orang lain.
Berusaha menyenangkan semua orang
Banyak orang punya kecenderungan untuk membahagiakan siapa saja pada momen bahagia ini. “Otak kita selalu berusaha menyenangkan orang lain. Kita adalah makhluk sosial. Kita selalu berusaha mengutamakan orang lain dan membuat mereka bahagia. Kita mengundang tamu yang sebenarnya tak ingin kita lihat, bertemu orang yang tak ingin kita temui,” ungkap ilmuwan dan penulis Friederike Fabritius.