in

Kebayang Gak Sih Gimana Jadinya Kalau Menstruasi  di Luar Angkasa? Begini Penjelasannya!

Perbincangan mengenai menstruasi di luar angkasa, sudah sejak lama menjadi topik di kalangan ilmuwan NASA. Tidak hanya itu, staf medis NASA pun meragukan bagaimana gaya berat mikro bisa berpengaruh pada menstruasi. Nah, banyak pertanyaan bagaimana kemudian ketika seorang astronot perempuan mengalami menstruasi di ruang angkasa? Mungkinkah darah akan mengalir ke bawah seperti layaknya menstruasi atau justru kembali pada rahimnya?

Berdasarkan penelitian dari perjalanan yang telah dilakukan di luar angkasa. Para astronot perempuan mengalami menstruasi seperti biasanya tanpa terpengaruh apapun. Mereka bahkan telah bekerja puluhan tahun di ruang angkasa dan tidak mengalami masalah tentang hal tersebut.

astronot wanita via virals4real.blogspot.co.id

Sayangnya, yang justru bermasalah adalah pembuangan limbah di ruang angkasa yang tidak praktis seperti di bumi. Stasiun Luar Angkasa Internasional ternyata tidak semua bisa menangani darah menstruasi. Pasalnya, semua sistem toilet kebanyakan terhubung ke sistem reklamasi air yang mendaur ulang air kencing menjadi air minum. Bukan hanya soal keterbatasan air, tidak adanya gravitasi di ruang angkasa juga menyulitkan para astronot wanita ketika mereka hendak mengganti pembalut.

Biasanya masalah ini akan diatasi dengan satu cara yaitu menghentikan siklus menstruasi. Itulah yang juga diungkapkan dalam jurnal Microgravity. Selain dengan menggunakan pil, mereka yang bekerja pada misi bertempo lama akan menggunakan alat kontrasepsi semi permanen. Lalu, apakah dampak yang akan ditimbulkan ketika menunda menstruasi?

astronot wanita via style.tribunnews.com

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ternyata tidak ada dampak yang berarti terhadap penggunaan KB spiral ataupun implant. Ketika seorang perempuan menunda menstruasi menggunakan alat kontrasepsi maka dirinya akan berisiko mengalami penggumpalan darah lebih cepat. Akan tetapi, ketika gizi terpenuhi dengan baik, hal itu tidaklah menjadi sebuah masalah yang besar.

Risiko lain yang bisa dialami bagi para astronot wanita yang melakukan penundaan menstruasi selama misi ke ruang angkasa adalah semakin berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini diakibatkan dari penggunaan alat kontrasepsi tertentu, misalnya progestogen sintetis. Meskipun demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai risiko yang satu ini.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shudu, Model Virtual Saingan Model Papan Atas Dunia

Yuk, Ikuti Ritual Pagi Ini Biar Kamu Cantik Paripurna!