CakapCakap – Tampaknya Vietnam belakangan mencuri perhatian Indonesia. Bagaimana tidak, Cakap People? Belum lama ini banyak investor asing dari China justru memilih negara itu ketimbang Indonesia. Kini kembali Vietnam juga mengalahkan RI dalam hal ekspor ikan lho!
Adapun Risyanto Suanda yang juga merupakan Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) yang mengakui hal tersebut. Risyanto Suanda menjelaskan jika besarnya ekspor yang dilakukan oleh negara Vietnam disebabkan karena negara ini menjadi pengekspor ulang. Negara ini mampu melakukan hal tersebut lantaran ditopang dengan fasilitas yang cukup mumpuni.
“Ternyata Vietnam re-ekspor. Mereka beli semua dari kawasan Indonesia, Thailand, Malaysia, diproses di Vietnam di re-ekspor ke Amerika, ke Eropa. PR kita adalah penetrasi kita ke end market di Amerika, Eropa masih kurang, karena apa handling processing kita masih jadi PR,” ujar Risyanto Suanda seperti yang dilansir dari Detik.
Tidak hanya itu, namun Vietnam juga bisa mendapatkan pasar di luar terutama di negara Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan para importir ikan di negara tersebut banyak yang juga merupakan diaspora dari negara Vietnam.
“Jadi penetrasi pasarnya lebih mudah, mereka bisa distribusi ke orang Vietnam karena tahu kondisi pasarnya seperti apa,” Risyanto menambahkan.
Pada tahun lalu saja, nilai ekspor dari negara Vietnam telah mencapai US$ 8,9 Milliar. Dan pada tahun ini, nilai tersebut mengalami peningkatan. Tidak heran jika kemudian Perum Perindo membuat beberapa langkah strategi guna mengejar ketertinggalan yang terjadi. BUMN perikanan telah memiliki fasilitas yang berguna sebagai pengolahan seperti halnya cold storage dan integrated cold storage yang tersebar di 20 titik.
“Pertanyaan dari 20 titik berapa yang certified? 25%nya, jadi 75% masih berjuang. Certified bukan susah juga, Cuma dari dulu kita nggak terbiasa untuk itu, kita bikin cold storage simpan menyimpan saja nggak berpikir jual langsung ekspor,” ujar Risyanto.
Adapun proses certified sendiri hingga kini masih terus berjalan. Risyanto juga menuturkan jika saat ini, sertifikasi 7 sampai 8 fasilitas hingga memenuhi kriteria untuk ekspor. Risyanto sendiri mengatakan jika fasilitas harus di-upgrade agar dapat ekspor ikan ke lebih banyak negara.
Gimana nih pendapat Cakap People?