Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Kasus harian baru COVID-19 di Korea Selatan turun lebih dari 100.000 menjadi sekitar 320.000 pada Kamis, 31 Maret 2022, tetapi jumlah pasien yang sakit parah mencapai angka tertinggi sepanjang masa di tengah berlanjutnya penyebaran “Omicron siluman” — subvarian Omicron — yang sangat menular.
Negara itu menambahkan 320.743 infeksi virus corona baru, termasuk 24 kasus dari luar negeri, sehingga total beban kasus menjadi 13.095.631, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), seperti dilaporkan kantor berita Yonhap.
Penghitungan harian mencapai level terendah hampir satu bulan di 187.189 pada hari Senin tetapi telah meningkat tajam menjadi 424.641 pada hari Rabu, 30 Maret 2022.
Tetapi angka minggu ini masih lebih kecil dari yang tercatat dalam beberapa minggu terakhir, karena Korea Selatan baru saja mulai melihat tren penurunan untuk pertama kalinya dalam sekitar tiga bulan di tengah gelombang pandemi terburuk yang dipicu oleh Omicron. Jumlah infeksi harian melonjak hingga 621.197 pada 17 Maret 2022.
Namun, kematian dan kasus serius COVID-19 tetap tinggi.
Jumlah pasien yang sakit kritis mencapai rekor tertinggi lainnya yaitu 1.315, naik 14 dari rekor sebelumnya yang dibuat Rabu.
Negara itu menambahkan 375 kematian COVID-19 baru pada hari Kamis, sehingga total kematian COVID-19 menjadi 16.230. Tingkat kematian mencapai 0,12 persen.
KDCA mengatakan jumlah kematian dan kasus serius diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa minggu mendatang.
Pemerintah telah mencari cara untuk melindungi kelompok rentan dengan lebih baik untuk mencegah kematian dan pasien yang sakit kritis.
Mulai Kamis, 31 Maret 2022, pemerintah mulai memberikan suntikan COVID-19 kepada anak-anak berusia antara 5 dan 11 tahun dengan vaksin Pfizer Inc. .
Sekitar 3,15 juta berada dalam kelompok usia ini, dan sekitar 1,5 persen dari mereka telah melakukan reservasi pada Rabu, kata KDCA.
Dari anak-anak berusia 5-11, total 1,49 juta telah terinfeksi virus corona baru, dan lima telah meninggal, menurut data KDCA.
Hingga Kamis, 32,72 juta orang dari total populasi, atau 63,8 persen, telah menerima suntikan booster. Jumlah orang yang divaksinasi lengkap mencapai 44,48 juta, mewakili 86,7 persen, kata KDCA.
