CakapCakap – Cakap People! Lonjakan kasus virus corona baru harus menjadi alarm setelah jumlah harian mulai mencapai level baru 5.000, Satuan Tugas COVID-19 Nasional memperingatkan pada hari Kamis, 26 November 2020.
Indonesia mengalami rekor tertinggi baru dalam kasus harian virus corona pada Rabu, 25 November 2020, sementara rata-rata mingguan telah naik dengan mencetak rekor baru dalam empat hari berturut-turut.
“Penambahan kasus positif di Indonesia sudah mencapai lebih dari 5.000 kasus selama tiga hari, bahkan tidak pernah berada di bawah 4.000 selama seminggu terakhir. Ini harus menjadi alarm bagi kita semua,” kata Wiku dalam siaran langsung yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden di Youtube, Kamis, 26 November 2020.
Bahkan, berdasarkan data Satgas, penambahan kasus harian di atas 4.000 sudah terjadi sejak 18 November. Saat itu, kasus positif bertambah sebanyak 4.265 kasus.
Pada Kamis, 26 November 2020, Indonesia menambahkan 4.917 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 516.753.
Selain itu, ada tambahan sebanyak 127 pasien COVID-19 yang meninggal pada Kamis. Ini merupakan jumlah kematian harian tertinggi dalam lebih dari sebulan, sehingga jumlah total korban meninggal menjadi 16.352.
Wiku mengatakan bahwa persentase kematian dalam proporsi kasus keseluruhan adalah 3,2 persen, masih lebih tinggi dari rata-rata global 2,4 persen.
Ia menambahkan, jumlah total kasus aktif mencapai tertinggi baru dengan 66.752 pada Kamis, atau 12,9 persen dari keseluruhan kasus, dibandingkan rata-rata global 28,4 persen.
Empat provinsi yang paling parah terkena dampak di Jawa tetap menjadi kontributor terbesar untuk jumlah kasus harian — gabungan kasus virus corona empat provinsi tersebut menyumbang sekitar 57 persen dari total penghitungan nasional.
Jawa Tengah dan Jawa Barat telah menambahkan lebih banyak kasus virus corona month-to-date daripada selama bulan Oktober.
Jawa Tengah telah menambahkan hampir 17.000 kasus sejak 1 November, dibandingkan 11.477 kasus yang tercatat di bulan Oktober. Provinsi ini telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus per hari sebanyak lima kali bulan ini, menjadi provinsi kedua setelah Jakarta yang melaporkan angka harian empat digit.
Lonjakan baru-baru ini telah memindahkan Jawa Tengah ke tiga besar provinsi yang terkena dampak terparah dengan menyalip Jawa Barat dua hari lalu.
Jawa Tengah memiliki total 50.880 kasus dan 2.197 kematian, juga jumlah kematian tertinggi ketiga di Indonesia pada Kamis.
Jawa Barat menjadi provinsi keempat yang melewati 50.000 kasus setelah bertambah 776 kasus dalam 24 jam terakhir.
Tren rata-rata tujuh hari di Jakarta mulai turun tetapi tidak pernah melaporkan kurang dari 1.000 kasus dalam dua minggu terakhir.
Jakarta telah mencatat total 131.525 kasus sejak wabah dimulai, termasuk 2.592 kematian per Kamis.
Jawa Timur berada di urutan kedua dengan total 60.190 kasus pada Kamis, tetapi memiliki jumlah korban tertinggi secara nasional, yaitu total mencatat sebanyak 4.275 orang yang meninggal.
Jawa Timur mencatat rata-rata 297 kasus per hari sejak awal bulan November.
Kasus virus Corona di tiga hotspot lainnya yaitu Riau, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur, meningkat secara signifikan dalam kurun waktu 24 jam.
Sumatera Barat mencatat 306 kasus baru pada Kamis, jumlah harian tertinggi dalam hampir sebulan, sehingga totalnya menjadi 19.251.
Kalimantan Timur menambahkan 222 kasus pada Kamis, total menjadi 18.916, sementara Riau melaporkan 206 kasus sehingga penghitungannya menjadi 19.335.
Ketiga provinsi tersebut telah melampaui Sulawesi Selatan, yang terkena virus parah jauh lebih awal saat wabah dimulai, tetapi rata-rata hariannya kini telah turun menjadi dua digit selama dua bulan terakhir.