in ,

Kasus Flu Burung H10N3 Manusia Pertama Dikonfirmasi di China

H10N3 dikatakan sebagai jenis virus yang kurang parah, biasanya ditemukan pada unggas, dan memiliki peluang terbatas untuk menyebar dalam skala nasional, menurut NHC.

CakapCakapCakap People! China telah melaporkan kasus manusia pertama yang terkena jenis flu burung H10N3.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengonfirmasi berita tersebut pada Selasa, 1 Juni 2021, bahwa seorang penduduk Zhenjiang telah dirawat di rumah sakit pada akhir April 2021.

Namun, baru empat minggu setelah masuk rumah sakit, ia didiagnosis mengidap virus flu burung H10N3 pada Jumat, 28 Mei 2021.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Rincian tentang bagaimana pria itu tertular virus belum diberikan, tetapi telah dilaporkan bahwa virus tersebut belum menyebar ke orang-orang yang dekat dengan individu yang bersangkutan, Reuters melaporkan.

H10N3 dikatakan sebagai jenis virus yang kurang parah, biasanya ditemukan pada unggas, dan memiliki peluang terbatas untuk menyebar dalam skala nasional, menurut NHC.

Namun, untuk tindakan pencegahan keselamatan, masyarakat di wilayah tersebut telah disarankan untuk menghindari kontak dengan unggas yang sakit atau mati, serta mencoba dan menghindari kontak dengan unggas hidup.

Filip Claes, koordinator laboratorium regional dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas Organisasi Pangan dan Pertanian di Kantor Regional untuk Asia dan Pasifik, mengatakan bahwa itu ‘bukan virus yang sangat umum’.

Hingga 2018, hanya ada 160 laporan virus pada unggas. Kasus-kasus ini terutama ditemukan pada burung liar atau unggas air di Asia dan beberapa bagian terbatas Amerika Utara, menurut Claes, dan tidak pada ayam.

Jenis flu burung yang paling menonjol adalah H6N9, yang diperkirakan telah menewaskan sekitar 300 orang di China antara tahun 2016 hingga 2017. Sementara itu, tidak ada kasus H10N3 lain yang menyerang manusia.

Ada jenis lain dari flu burung di China, tetapi ini juga dianggap lebih menjadi perhatian burung daripada manusia.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Menurut Hindustan Times, H5N8 adalah jenis lain dari flu burung yang telah terdeteksi di China, dan digambarkan sebagai ‘sangat mematikan bagi burung dan unggas liar’ tetapi berisiko rendah bagi manusia, kata kantor berita Xinhua saat itu.

Strain lain, yang dikenal sebagai H5N6, ditemukan di kota Shenyang di timur laut China pada bulan April 2021.

Walaupun manusia tertular jenis flu burung sangat jarang, NHS Inggris menyarankan orang melakukan hal berikut jika mengunjungi negara yang sedang berjangkit: sering-seringlah mencuci tangan dengan air hangat dan sabun, terutama sebelum dan sesudah menangani makanan, khususnya unggas mentah; gunakan peralatan yang berbeda untuk daging matang dan mentah; pastikan daging dimasak sampai mengepul panas; dan untuk menghindari kontak dengan burung hidup dan unggas, seperti dilansir Unilad.co.uk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

China Dilaporkan Memaksa Muslim Uighur Lakukan Aborsi Saat Hamil

Lockdown di Melbourne Australia Bakal Dilonggarkan Saat Kasus COVID-19 Mereda