Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Jerman bersiap untuk memperketat lockdown parsial hingga April 2021 untuk menghentikan penyebaran eksponensial virus corona yang didorong oleh varian baru.
Ekonomi terbesar di Eropa ini secara bertahap mulai melonggarkan pembatasan, pertama kali membuka kembali sekolah pada akhir Februari, sebelum mengizinkan beberapa toko untuk melanjutkan bisnis pada bulan Maret.
Tetapi harapan untuk bisa makan di dalam ruangan, berkunjung ke fasilitas budaya dan rekreasi sekarang harus ditunda, karena gelombang ketiga COVID-19 telah membuat jumlah infeksi yang meningkat lagi.
Sebaliknya, daerah yang paling parah terkena dampak COVID-19 kemungkinan mulai Senin, 22 Maret 2021, waktu setempat, harus memberlakukan kembali pembatasan dan memerintahkan toko-toko untuk tutup lagi.
“Mengingat dinamika infeksi saat ini yang dipercepat oleh varian baru COVID-19, tindakan paksa masih diperlukan,” kata draf dokumen, yang akan dibahas oleh Merkel dan pemimpin regional 16 negara bagian Jerman pada hari Senin.
Pembatasan yang ada termasuk persyaratan bagi karyawan untuk bekerja dari rumah bila memungkinkan harus diperpanjang hingga tanggal yang belum ditentukan pada bulan April, menurut draf tersebut.
Untuk mencegah penularan di tempat kerja, perusahaan akan diminta untuk memberikan setidaknya dua kali tes cepat COVID-19 dalam seminggu kepada karyawan yang tidak dapat bekerja dari rumah, berdasarkan draf aturan tersebut.
Dengan memperhatikan liburan sekolah Paskah yang akan datang mulai akhir pekan depan di sebagian besar Jerman, para pelancong akan diminta untuk diuji dan dikarantina ketika mereka kembali ke Jerman, tambahnya.
‘Meningkat pada tingkat eksponensial’
Otoritas kesehatan Jerman memperingatkan pada hari Jumat bahwa jumlah COVID-19 meningkat pada “tingkat yang sangat eksponensial”.
“Sangat mungkin bahwa kita akan mengalami situasi yang serupa selama Paskah dengan yang kita alami sebelum Natal, dengan jumlah kasus yang sangat tinggi, banyak kasus parah dan kematian, dan rumah sakit yang kewalahan,” kata Lars Schaade, wakil presiden Robert Koch Lembaga penyakit menular, kepada wartawan.
Pada Minggu, 21 Maret 2021, angka kejadian infeksi yang diukur selama tujuh hari terakhir mencapai 103,9 per 100.000 penduduk.
Merkel dan para pemimpin regional sepakat pada putaran terakhir pembicaraan bahwa pihak berwenang akan memperketat lagi jika tingkat insiden mencapai 100.
